BEKASI BARAT – Setelah satu pekan lebih pedagang di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kranji, Bekasi Barat ditertibkan, tanggapan dari berbagai kalangan terus berdatangan.
Salah satunya ialah datang dari para penggiat media sosial yang sebagian adalah warga sekitar. Bahkan, para Netizen tersebut membuat tanda pagar atau Tagar #NgurahRaiLancarBersih.
“Sampe skr setiap hari #NgurahRaiLancarBersih. Tadi dijaga Satpol PP. Prestasi Bekasi selama ini. Dukung dgn tidak jual-beli di jln,” tulis salah satu akun twitter @wargabintara dalam kicauannya. Sabtu (18/4).
Tanggapan lain datang dari pemilik akun @sihadian, warga Kranji, Bekasi Barat ini merasa lebih nyaman ketika harus melewati jalan tersebut, khususnya saat jam pulang kantor.
“Jam pulang kerja kalau dulu tuh macet banget sampe kadang suka lihat pengendara ribut sama pedagang, tapi sekarang lebih enak,” ujar Mahasiswi salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Bekasi ini.
Namun, ia berharap meski ditertibkan dengan merelokasi para pedagang liar di Jalan I Gusti Ngurah Rai itu, Pemerintah Kota Bekasi harus dapat memberikan solusi dengan menyediakan tempat berjualan yang layak pula bagi mereka. “Kasihan juga mereka kehilangan tempat cari rezeki, jadi Pemkot kalau bisa sediakan tempat juga,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Pemerintah Kota Bekasi melalui Satpol PP, Kepolisian, Dishub dan Limnas menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kranji, Bekasi pada tanggal 9 April lalu, penertiban dilakukan tanpa ada perlawanan.
Para petugas membongkar lapak PKL yang berbentuk gubuk dari kayu berukuran 3×3 meter. Hal ini terpaksa dilakukan karena tanah tempat berdirinya lapak tersebut adalah fasilitas umum dan fasilitas sosial berupa trotoar jalan. (fhi)