Memang era globalisasi tidak dapat dielakkan. Lebih dari satu dekade sebelumnya, para petinggi Asean (Association of Southeast Asian Nations) menyepakati perjanjian untuk mendirikan sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015.
Tentu saja kesepakatan ini punya tujuan. Tujuannya yakni untuk meningkatkan daya saing anggota Asean, serta untuk menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Hal ini dikarenakan investasi asing sangat berguna untuk memperluas lapangan pekerjaan yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan.
Pasar tunggal ini, atau bisa juga disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan memungkinkan satu negara untuk menjual, baik itu berupa barang maupun jasa, dengan mudah keseluruh negara-negara lainnya di seluruh Asia Tenggara.
MEA tidak hanya terbatas pada penjualan barang saja, tetapi juga dalam segala bidang (tenaga kerja profesional). Jadi pada intinya MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi tenaga kerja di seluruh Asia Tenggara, khususnya Indonesia, yang minim tenaga asing.
Saat ini sudah dilaporkan bahwa ada Warga Negara Asing asal Singapura dan Cina yang ikut tes seleksi pegawai Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Capital Market Professional-Development Program. Mereka bersaing dengan 4.200 pelamar dari Indonesia.
Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, melalui ekbis.sindonews.com, mengatakan bahwa BEI, KSEI, dan KPEI, merupakan tempat-tempat yang dapat memberikan remunerasi terbaik di Indonesia. Jadi, untuk calon staf akan diuji secara ketat, dan yang diperlukan ada dua hal, yakni kemampuan analisis dan hati yang beretika.
Tito menjelaskan, BEI akan mempersiapkan para calon pegawai untuk bisa menyelesaikan masalah teknis seperti menambah emiten, investor, dan bukan broker.
“Untuk perkuat di bursa, diperlukan pegawai yang profesional, berkarakter, beretika, dan punya kemampuan. Kita menginginkan dampaknya di seluruh Indonesia. Ini pertama kali kita adakan. Kita umumkan dua minggu yang lolos dari 4.200 orang yang daftar,” pungkasnya melalui ekbis.sindonews.com. (Adm)
 menyepakati perjanjian untuk mendirikan sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015.){kind=link}