BEKASI SELATAN – Tingginya angka pendatang dan pertumbuhan penduduk membuat kecamatan Bekasi Selatan menghadapi beberapa persoalan yang salah satunya merupakan masalah pengangguran.
“Angka pencari kerja di Kecamatan Bekasi Selatan masih sangat banyak, unsur utamanya adalah pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Tajudin selaku Camat pada acara Musrenbang, Kamis (11/2).
Dengan total jumlah penduduk sebanyak 209.403 jiwa, perkembangan UKM dan koperasi di kelurahan yang ada diwilayah Bekasi Selatan belum begitu berdampak pada kesejahteraan masyarakat, sehingga kebutuhan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat untuk berwirausaha menjadi perhatian yang serius bagi dirinya.
“Kami dari pihak kecamatan meminta pihak-pihak yang berkompeten agar dapat mengadakan kegiatan pelatihan serta pemberdayaan untuk UKM Bekasi Selatan, demi tercapainya kesejahteraan dimasyarakat,” Ujar mantan Camat Bekasi Barat ini.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melarang setiap perusahaan yang ada diwilayahnya, untuk mendatangkan pegawai baru dari luar daerah. Sebab, dikhawatirkan bisa memicu dampak sosial, akibat membludaknya jumlah penduduk dan tingginya angka pengangguran di Bekasi.
Kabid Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bekasi Robert Suwandi mengatakan, kebijakan larangan itu dikeluarkan menyusul banyak penduduk asli wilayahnya yang harus diberdayakan di setiap perusahaan karena belum mempunyai pekerjaan.
Sejauh ini, sebut Robet, seluruh perusahaan di Kabupaten Bekasi mengabaikan peraturan Antar Kerja Antar Lokal (AKAL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Presiden (Kepres) nomor 4 tahun 1980 tentang wajib lapor lowongan pekerjaan.
Kepres tersebut mengatur, perusahaan mendatangkan karyawan dari luar wilayah atau daerah wajib mengembalikan ke daerah asalnya dan melaporkanya ke Pemkab Bekasi. Namun, kenyataannya karyawan yang telah habis masa kerjanya, dibiarkan dan tetap tinggal di Bekasi.
Tambah Tajudin, Selain masalah pengangguran dan pengembangan pemberdayaan UKM , Tajudin juga melihat bahwa PAD di wilayahnya masih dapat dimaksimalkan, sebab dalam beberapa tahun terakhir, target PAD kecamatan Bekasi Selatan belum dapat tercapai. (Ez).