BEKASI TIMUR – AE, warga Kemang Pratama, Rawalumbu, Bekasi Timur, terkulai lemas. Pasalnya, pria lajang berusia 26 tahun ini baru saja dirampok komplotan bersenjata api. Mobil dan uang tunai korban digondol pelaku.
Peristiwa itu terjadi saat korban baru saja mengecek saldo bank miliknya di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA, di dekat rumahnya, di Kemang Pratama, Kamis (11/02) pukul 22.30 WIB. Korban pun pergi menggunakan mobil miliknya, Toyota Yaris silver bernopol B 1552 FFM.
Nahas, saat hendak membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, tiba-tiba AE dihampiri oleh dua pria berbadan tegap. Seketika pelaku memegang tubuh korban dengan erat. Mereka pun mengaku berasa dari Polda Metro Jaya.
“Pelaku bilang ke korban, diam kamu jangan banyak bicara. Kami dari Badan Narkotika Polda. Kamu sudah kami incar,” kata Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Imam Irawan, saat dihubungi Lampu Hijau, Jumat (12/02).
Korban lalu diseret ke dalam kursi belakang mobilnya. Di dalam kendaraan itu, korban pun dianiaya. AE akhirnya hanya bisa pasrah.
“Lalu datang lagi dua pelaku lainnya. Korban dipepet dan langsung dipukul dan ditarik kebangku belakang,” jelasnya.
Singkat cerita, korban kemudian dibawa keliling-keling. Hingga akhirnya, korban dilarikan tepat di belakang Stadion Kota Bekasi, Jalan Tangkuban Perahu, Bekasi Selatan. Di sana pelaku menghentikan mobilnya. Mereka lalu meminta uang tunai sebesar Rp 50 juta rupiah kepada korban, dengan alasan sebagai uang damai, agar korban bisa dibebaskan.
“Namun, lantaran tak bersalah, korban tak bisa menuruti keinginan pelaku. Karena ia hanya memiliki uang Rp 5 juta rupiah,” ucapnya.
Nah, saat sedang bernegosiasi, tiba-tiba muncul empat pelaku lainnya. Mereka datang menggunakan dua mobil, yakni Toyota Avanza warna merah dan Ford Escape warna putih.
Keempat pelaku itu lalu turun dan memaksa untuk menyerahkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobilnya. AE pun beralasan bahwa surat kendaraannya yang masih baru itu sedang diurus, korban tak bisa memenuhi keinganan pelaku.
Mendengar itu, para pelaku naik pitam. Mereka jengkel dengan sikap korban yang terus berkelit. Hingga seorang rampok itu mengambil paksa dompet korban.
Dia kemudian meminta AE untuk mencairkan seluruh uangnya yang ada di kartu ATM. Agus tetap bersikukuh. Ia mengaku akan memenuhi keinginan pelaku, asalkan ia dibebaskan.
“Kamu jangan ngatur nanti saya bolongin. Kata pelaku begitu. Hingga menodongkan senjata jenis revolver ke lutut korban,” kata Imam.
Tak pelak, AE gemetar ketakutan. Ia akhirnya terpaksa mengiyakan permintaan para bandit itu. Mereka kemudian bergegas ke sebuah bank yang ada di Jalan Raya Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Karena takut diancam, AE akhirnya menyerahkan harta bendanya.
“Rupanya hanya ada uang Rp 3 juta dari kartu ATM-nya, pelaku lalu meminta ponsel iPhone AE,” ucapnya.
Imam melanjutkan, usai menggasak harta benda korban, AE kemudian diturunkan di dalam tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di samping mall Bekasi Square, Pekayon, Bekasi Selatan, pada Jumat (12/02) pukul 01.30 WIB.
Sebelum diturunkan di ruas jalan tol, salah satu pelaku memaksa korban untuk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 25 juta untuk menebus mobil Toyota Yaris miliknya.
“Kamu siapin duit Rp 25 juta, nanti posisi mobilmu, saya kasih tahu, yang pasti di luar Bekasi,” kata Imam menirukan ucapan pelaku.
Sedangkan itu, dari keterangan yang dihimpun korban mengalami kerugian mencapai Rp 200 juta lebih. Saat beraksi pelaku pun berjumlah lebih dari enam orang dan selama melancarkan perampokan mereka selalu menggunakan bahasa-bahasa kepolisian.
“Ciri-ciri pelaku, logat nya seperti orang biasa. Tapi di dalam mobil, komunikasi pelaku ke temannya selalu komandan dan, dan, dan begitu,” ucap Iman.
Kini, kasus tersebut ditangani oleh Polsek Bekasi Timur. (Tio)