BEKASI TIMUR – Banyaknya kasus eksploitasi terhadap anak yang belum juga dapat diselesaikan secara menyeluruh oleh pemerintah Kota Bekasi, dipandang Sekretaris Komisi D Kota Bekasi, Daddy Kusrady, perlu mendapatkan perhatian serius oleh Dinas Sosial (Dinsos). Hal itu diungkapkannya saat ditemui infobekasi.co.id, Selasa (05/04) sore.
“Kota Bekasi kan Kota Layak Anak, artinya ini sangat bertentangan dengan eksploitasi anak. Tentu ini harus jadi sorotan serius oleh Dinsos, terutama karena ini merupakan bidang kerjanya,” ujar Daddy.
Bukan hanya berkaitan dengan Kota Layak Anak, eksploitasi anak juga bertentangan dengan salah satu visi Kota Bekasi, sebagai Kota Ihsan, yang artinya baik dan beragama. Menurut Daddy, secara prinsip, tidak boleh ada alasan apapun untuk mempekerjakan anak dibawah umur. Hal itu seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang yang berlaku.
“Namun memang ironis, anak sebagai masa depan bangsa yang mana konsen kita terhadap Dinsos sangat besar, tapi malah mendapat jatah anggaran yang minim. Tahun ini saja, anggaran Dinsos hanya kisaran 10 milyar rupiah. Ini kecil sekali mengingat bidang kerja Dinsos ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Kedepan, Daddy berharap akan ada perhatian khusus terhadap kasus eksploitasi anak ini. Paling tidak, Dinsos harus mengajukan anggaran tahun berikutnya untuk pengadaan rumah singgah.
“Saya sudah mengatakan pada Kadinsos perihal pengajuan anggaran untuk pengadaan rumah singgah. Kadinsos sangat mengapresiasi dan semangat, kedepan ia akan menentukan fasos fasum untuk pendirian rumah singgah tersebut,” tutup Daddy. (Sel)