
BEKASI SELATAN – Pemkot Bekasi gandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah Republik Indonesia (LKPPRI) untuk melakukan pelaksanaan proyek kerja sama Pemerintah Badan Usaha SPAM Pondok Gede, Jatiasih, yang dilakukan PDAM Tirta Patriot.
TB Hendi Irawan, selaku dirut PDAM Tirta Patriot, disela penandatanganan MoU, yang dilaksanakan di Plaza Pemkot Bekasi, pada hari ini, Selasa (10/05), mengatakan kerja sama antara Pemkot dan PDAM Patriot dan LKPPRI, dimaksudkan untuk melakukan transparansi anggaran pembangunan.
“Kerja sama ini dimaksudkan agar ada trasparansi anggaran pembangunan, makanya kita gandeng LKPPRI,” ujar TB Hendi, Selasa (10/05).
Rencananya, pembangunan SPAM Jatiasih akan menyuplai air sebanyak 100 liter per detik. Namun jika permintaan tinggi dari konsumen, menurut Hendy, kapasitas akan ditambah lagi 100 liter per detik.
“Nanti dari pembagunan SPAM akan menghasilkan 100 liter air per detiknya. Jika permintaan menambah, maka akan ada penambahan kapasitas hingga 100 liter per detik lagi,” kata dia.
Saat ini, pihaknya sendiri masih melakukan pembahasan fisibilty studi BPKP, dan penyiapan dokumen lelang pengerjaan.
Sementara hari ini, MoU LKPPI terkait pengadaan badan usaha untuk proyek SPAM Pondok Gede, dengan kapasitas debit 300 liter per detik untuk pengembangan air bersih mencapai 600 liter.
PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi menargetkan sampai 2019, SPAM Pondok Gede, Jatiasih, dan Mustika Jaya, dengan peningkatan kapasitas air bersih sekitar 800 liter per detik.
Saat ini untuk cakupan layanan PDAM Tirta Patriot baru mencapai 24 persen, dan di 2019, ditargetkan menjadi 42 persen.
Dengan penyertaan modal dari pemerintah dan bisnis, untuk Pondok Gede sebesar 345 Milyar, Jati Asih 80 Milyar, dan Mustika Jaya 300 Miliar. (Ez)