PONDOK GEDE – Kini banyak pengusaha muda yang berkreasi dengan makanan. Seperti salah satunya Andrea Sudaryanto yang membuka usahanya di Bekasi dengan berjualan seperti halnya nasi box yang diberi nama Ma.Box, berlokasi di Out The Box Sentrakota Blok D nomor 22, Jatibening, Pondok Gede.
Nama Ma.Box sendiri merupakan singkatan dari makan di box yang menggunakan tempat box berbentuk segi enam. Bentuk segi 6 ini melambangkan persahabatan owner Ma.Box dengan 6 orang temannya.
“Untuk menu Ma.Box dengan fusion fast food kita pakai base western Japanese dan Indonesian. Lauknya kita marinate selama 2 minggu direndam lalu di frozen. Kalau semakin lama direndam maka rasanya akan semakin meresap,” ujar Andrea kepada infobekasi.co.id, Rabu (10/8)
Untuk isiannya terdapat nasi, scramble egg ala western, serundeng, daging sapi atau ayam broiler dan kremes. Untuk sambalnya terdapat beberapa pilihan yakni sambal rawit, matah, sambal bawang dengan empat tingkat kepedasan yakni sobber tanpa pedas, tipsi, jackpot dan blackout. Untuk topping ditambahkan saus dan wijen Jepang.
Andrea menjelaskan, untuk cara memakannya semua bahan harus diaduk hingga merata terlebih dahulu sebelum dimakan. Hal ini karena citarasa yang ingin ditunjukkan akan terasa apabila semua bahan dicampur.
“Faktor pemilihan konsep, kita yakin sesuatu hal yang baru tapi memilih degan cara yang tepat dan spektakuler. Dan karena orang-orang Indonesia rata-rata doyan pedas jadi kita sediakan beberapa pilihan level pedas,” imbuhnya.
Usaha yang dibangun sejak Agustus 2015 ini biasanya diadakan ketika semacam bazaar makanan atau food truck di event Jakarta. Namun kali ini ia melebarkan sayapnya di Bekasi.
Ma.Box mengeluarkan harga yang bervariasi mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per porsinya, tergantung dari menu pilihan ayam atau daging serta ukurannya.
“Untuk penyajian kita targetkan dalam waktu 3 menit, menu yang dipesan sudah harus jadi dan bisa dinikmati. Karena kita terbiasa saat bazaar. Dan dalam waktu dekat kita akan buat finger food khusus buat yang diet dan tidak menggunakan nasi,” pungkasnya. (Nko)