Buah pisang memang bisa dimakan, begitu juga dengan jantungnya. Namun siapa sangka, ternyata batang pohon pisang juga bisa diolah menjadi makanan yang sedap?
Di Toraja, Sulawesi Selatan, bagian tanaman itu sudah lama dimanfaatkan penduduk untuk membuat Pa Pion, yaitu salah satu resep makanan tradisional.
Eits tapi ternyata ga semua batang pisang bisa diolah. Pa Pion ini hanya bisa dengan menggunakan batang dari tanaman pisang yang masih muda.
Batang pohon pisang ini diolah bersama daging ayam bakar setengah matang dan parutan kelapa. Ketiga bahan tersebut lalu dicampur bumbu racikan setempat.
Bumbu terdiri dari bawang merah dan bawang putih yang ditumbuk halus, serta diberi garam secukupnya. Setelah itu, dicampur irisan jahe, serai, daun bawang, dan cabai.
Selidik punya selidik, tak cuma penggunaan batang pisang saja yang unik. Cara memasak Pa Pion pun unik.
Untuk memasaknya, daging ayam, kelapa, dan batang pohon pisang yang sudah tercampur bumbu dimasukkan ke dalam seruas bambu. Setelah bambu terisi penuh, ujungnya ditutup daun pisang.
Bambu lalu dibakar di atas bara api sampai ujung bambu mengeluarkan air yang berarti tanda sudah matang
Variasi Penyajian
Pa Pion biasa disajikan saat acara-acara besar di Toraja. Selain menggunakan batang pohon pisang, menu itu juga memiliki beragam varian lainnya.
Pa Pion yang satu lagi diolah bersama daun mayana. Cara buatnya sama dengan Pa Pion batang pisang.
Selain itu, daging ayam pada Pa Pion juga bisa diganti dengan daging babi. Penggunaan dua daging itu pun punya arti dan tujuan berbeda.
Daging ayam melambangkan suka cita, sedangkan daging babi dipakai saat acara Rambu Solo atau kematian. Untuk jenis ini, sajian lebih cocok dikombinasikan dengan daun mayana.
Soal rasa, makanan tersebut dominan terasa asin dan pedas di lidah. Ketika dikunyah, Pa Pion memberikan sensasi renyah dan gurih. Adapun daging di dalam racikan menu itu berasa begitu empuk ketika digigit. (Adm)