BEKASI TIMUR – Meski sempat tertunda karena mendekati pilkada, namun perayaan Cap Go Meh di Klenteng Hok Lay Kiong yang dilaksanakan pada Sabtu sore (11/02) tetap berjalan meriah.
Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan, mengatakan bahwa perayaan pawai meriah ini akhirnya diputuskan untuk diadakan atas dorongan dari masyarakat sekitar.
“Awalnya memang ditunda karena hari tenang pilkada. Justru saya diminta warga untuk mendorong tetap ada cap gomeh. Jadi ini karena antusias warga dan masyarakat yang merasa cap go meh ini kan ada setiap tahun, jadi jangan dihilangkan. Bahkan persiapan ini hanya empat hari,” ujarnya.
Dalam perayaan kali ini, menurutnya, pawai yang diadakan memang tak sebanyak tahun sebelumnya dan rute yang dilalui pun tak sepanjang biasanya. Namun, warga tetap berbondong-bondong memadati Klenteng Hok Lay Kiong maupun jalan-jalan di daerah yang dilalui.
“Acara ini meriah. Pesta rakyatnya Kota Bekasi. Bisa terlihat masyarakat tumpah ruah semua, tidak memandang suku dan golongan. Meski tahun ini lebih sederhana dan lebih singkat rutenya, hanya lewat Jalan Juanda dan Bekasi Junction. Kalau untuk peserta kami ada tambahan paskib dan drumband dari Sekolah Ananda, sisanya warga sekitar,” kata dia.
Acara yang cap go meh ini juga turut dihadiri oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mantan Wali Kota Bekasi, Muchtar Muhammad, serta anggota DPRD Kota Bekasi, Dariyanto.
“Semoga perayaan pawai yang esensinya untuk mengusir roh jahat ini dapat membuat masyarakat Bekasi gembira dan manfaat spiritualnya kami ingin Bekasi terhindar dari bencana. Sementara harapan di tahun ayam api ini, filosofinya kan ayam itu binatang yang hidupnya berkumpul tapi akur. Kita juga, harus berkumpul dan akur. Selain itu ayam juga disiplin. Subuh bangun. Kita harus juga disiplin. Ayam juga makannya dikit-dikit, artinya yang penting sabar, pasti dapat rezeki,” tuturnya. (Sel)
 tetap berjalan meriah.){kind=link}