El Clasico PSMS VS Persib, Laga Penawar Rindu

Sebuah laga klasik terjadi di Stadion Teladan pada Minggu (26/3/2017) sore, antara tuan rumah PSMS Medan dan Persib Bandung dengan skor kacamata. Memori sejumlah pencinta sepak bola Tanah Air akan terbawa ke rivalitas lama kedua tim, salah satunya saat final Divisi Utama Perserikatan pada 1985.

Sabtu, 23 Februari 1985. Final kompetisi sepak bola amatir Perserikatan kembali mempertemukan PSMS dan Persib di Stadion Utama Senayan alias Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Final saat itu merupakan laga ulang pada partai puncak dua tahun sebelumnya. Pada tahun 1983, PSMS menjadi juara setelah menang 3 – 2 atas Persib melalui drama adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 0 – 0 sepanjang waktu normal hingga perpanjangan waktu.

Dua tahun berselang, kedua tim kembali bertemu di final. Ayam Kinantan mencoba mempertahankan gelar dari terkaman Maung Bandung.

“Diluberi rekor amat luar biasa, sekitar 150.000 penonton, hingga Guiness Boof of Record terpaksa harus mengubah rekor penonton terbesar dalam partai sepak bola, para pendukung Medan berpesta pora,” tulis Harian Kompas, Minggu (24/2/1985).

Berdasar catatan tersebut, laga final tersebut hampir saja batal. Hal itu dikarenakan kondisi di sekitar Stadion GBK sempat kacau balau.

Kekacauan dimulai sekitar pukul 17.30 ketika ribuan penonton mendobrak pintu biru bagian barat stadion dan menyerbu lapangan. Sebagian besar dari mereka adalah pembeli tiket yang tidak mendapatkan tempat duduk.

Kapasitas 100.000 tempat duduk sudah penuh padat melebihi kapasitasnya sejak pukul 16.00 WIB. Petugas keamanan kewalahan menahan serbuah penonton yang menyerbu ke lapangan itu.

Selama hampir satu jam, seluruh ruang di sekitar lapangan tersebut sudah menjadi lautan manusia. Hal ini membuat jadwal pertandingan menjadi molor.

Pemain sempat kesulitan masuk ke lapangan. Mereka tidak keluar dari kamar ganti di lantai dasar stadion, melainkan dari tribune penonton sektor VIP. Bahkan, gelandang dari PSMS Hadi Sakiman, sempat tertinggal di luar pintu dan menyusul belakangan.

Sebanyak 2.500 petugas keamanan mencoba menertibkan penonton. Penonton berlompatan ke pagar tribune untuk menyelamatkan diri dan dalam tempo 10 menit lapangan sudah kondusif.

Sebagian penonton masih diperbolehkan menonton dari tepi lapangan. Mereka berdiri dan duduk di lintasan lari yang mengelilingi lapangan GBK. Pukul 19.05 WIB wasit akhirnya masuk ke lapangan dan pukul 19.15 para pemain menyusul.

PSMS Medan kembali mempertahankan trofi juara. Mereka menang 4 – 3 melalui adu penalti setelah bermain imbang 2 – 2 selama 120 menit melawan Persib.

Kenangan akan rivalitas lama itu mencoba diwujudkan kembali Minggu sore. Maung Bandung kali terakhir mengunjungi Stadion Teladan terjadi pada ISL ‎2012. Pada saat itu, Persib kalah 2 – 3.

“Persib dan PSMS merupakan dua tim legendaris yang punya nama besar di kancah sepak bola tanah air,” ujar Sunardi A, salah satu pemain PSMS saat final Perserikatan kontra Persib Bandung tiga dekade silam. Kamis (23/3/2017).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini