Infobekasi.co.id – Kasus pengeroyokan terhadap siswi SMK di Bekasi Timur, Kota Bekasi diduga karena persoalan asmara. GL (16), korban pengeroyokan dituduh merusak “rumah tangga” salah satu dari tiga pelaku pengeroyokan dan perundungan tersebut.
GL dikeroyok oleh senior dan alumni sekolahnya pada 14 Agustus lalu di sebuah taman di Jalan Irigasi, Bekasijaya, Bekasi Timur. Pengeroyokan direkam menggunakan ponsel, lalu videonya menyebar ke masyatakat.
Orantua GL telah membuat laporan polisi terkait kejadian yang menimpa anaknya. Terlapor adalah A, P, dan D. Dalam rekam itu, korban ditendang, dipukul pakai sandal, dan tangan kosong. Korban hanya terdiam. Akibatnya, dia mengalami trauma dan ketakutan, sehingga enggan sekolah lagi.
GL menduga pengeroyokan bermula dari sebuah chatting seorang laki-laki yang diduga kekasih D. Dalam chatting itu, kata dia, pria tersebut meminta nomor ponselnya. Namun, GL mengacuhkan permintaan tersebut.
“Tiba-tiba dia marah, menuduh merusak rumah tangganya,” ujar GL.
GL tak faham atas tuduhan itu, bahkan dia juga tak tahu apakah D yang merupakan alumni sekolah telah menikah atau belum. Sebelum pengeroyokan terjadi, GL mengaku telah dihubungi berkali-kali untuk diajak berkelahi. GL selalu menolak.
Puncaknya pada Rabu pekan lalu sepulang sekolah GL diajak oleh kawannya menuju ke warung kopi. Di warung itu sudah menunggu A, P, dan D. A adalah seniornya, sedangkan P satu geng kelompok pelaku, tapi bukan pelajar maupun alumni.
GL lalu diajak duel, namun menolak. Pengeroyokan pun terjadi. Pelaku merekam secara bergantian kekerasan tersebut. Dalam rekaman itu, GL hanya diam ketika ditendang, dipukul pakai sandal, dan tangan kosong. GL juga dimaki-maki dengan kata-kata binatang. (fiz)