Infobekasi.co.id – Ketua Ormas Gibas Kota Bekasi, Deni Muhammad Ali terang-terangan mengungkap mengajukan pengelolaan parkir di depan minimarket di wilayah setempat. Permintaan “jatah” ini viral di media sosial.
“Wajarlah kita sebagai warga Kota Bekasi kan tidak semuanya ini punya sumber daya yang baik. Nah, kita memberikan kesempatan kepada mereka (sdm kurang baik) daripada mereka hanya nongkrong-nongkrong, paling enggak bisa jadi juru parkir,” kata Deni di Kantor Polres Metro Bekasi Kota, Senin (4/11) malam.
Menurut dia, keterlibatan ormas dalam penarikan pajak parkir adalah untuk membantuk pemerintah memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor tersebut. Tapi, ia menampik mendapatkan intruksi dari Wali Kota Bekasi. Tapi, dalam surat tugas yang dibawa tertera intruksi dari kepala daerah.
“Intinya kita membantu dan mengawal, memfasilitasi biar ada PAD dari retribusi parkir,” kata Deni.
Dalam video yang beredar, Deni secara terang-terangan meminta mengelola seluruh minimarket di Kota Bekasi yang berjumlah 606 titik. Sehingga, dalam video, ia bersama pemerintah meminta pengusaha bekerja sama dengan ormas.
Menurut dia, pihaknya mendapat surat tugas setelah mengajukan permohonan kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi. Tapi, di tengah perjalanan, kata dia, ada gejolak.
“Kita mengajukan akhirnya dari bapenda memberikan kesempatan ke kita, waktu itu dari kita mengajukan untuk jukir-jukir ini agar bisa berdaya,” katanya.
Ia menampik ada intimidasi dalam aksi unjuk rasa di minimarket Jalan Raya Narogong pada 23 Oktober lalu.
“Enggak ada intimidasi. Intinya kita hanya ingin menyampaikan pendapat. Dan kita hanya sebenarnya ingin membuka mata batin pengusaha,” ucapnya. (fiz)