Infobekasi.co.id– Bekasi tidak terlepas dari Jakarta, terutama kultur budaya dan kebiasaan masyarakatnya yang banyak persamaan dengan kebiasaan warga Betawi.
Dari sekian banyak kebiasaan warga Betawi adalah soal makanan dan jajanan yang boleh dibilang tidak ada perbedaan antara warga Bekasi dengan Betawi.
Salah satunya adalah es selendang mayang. Jajanan ini adalah salah satu minuman tradisional Betawi. Minuman ini sekarang jarang ditemukan karena dikalangan masyarakat Betawi sendiri minuman ini dianggap minuman kuno.
Kalau pun ada tentu pada acara seremonial saja, seperti Lebaran Betawi atau ada kegiatan pariwisata. Ini banyak dijumpai di lokasi wisata Kota Tua Jakarta.
Namun di Bekasi, penjual es selendang mayang masih ditemui dan ini pedagang sepertinya konsisten karena setiap hari ada.
Tengok saja di depan Kantor Desa Tridayasakti, Kecamatan Tambun Selatan, Karmin, 45, seorang pedagang asalah Jawa Tengah, masih eksis melayani pelanggannya.
Lapaknya pun berupa bakul besar yang dipikul dengan cat warna-warni. Di satu wadah bakul diletakan selendang mayang dan disisi lainnya, berupa es batu, santan dan gula aren serta mangkuk untuk pemesan.
Setiap hari, menurut Karmin, dagangannya selalu habis, “Mungkin pembeli sudah tahu karena saya mangkal terus di sini,” ujar lelaki yang mengontrak rumah dekat kediaman Kepala Desa Tridayasakti.
Promo yang ditawarkan Karmin adalah gula yang dipakai berbahan baku air aren, “Kalau gula jawa paling harganya Rp 16 ribu, tapi ini gula arena harganya Rp 22 ribu,” sebut Karmin, yang mengaku pernah mendapat order untuk mengisi pondokan hajatan dengan harga Rp 600 ribu untuk 120 porsi. Karenanya harga per mangkuknya pun dibandrol Rp 5.000.
Selain menyegarkan, minuman ini dapat mengurangi rasa lapar karena dibuat dengan bahan dasar tepung beras, tapi Karmin lebih memilih tepung hunkwe. Tepung hunkwe dinilai lebih praktis, karena saat diolah menjadi adonan tepung dapat diwarani dengan pwwarna makanan.
Untuk penyedapnya, santan yang sudah dimasak dengan diberi sedikit taburan garam supaya gurih dan daun pandan agar wangi. Sedangkan pemanisnya dari gula aren yang digodok dengan air. Praktis penyajiannya hanya memotong selendang mayang berbentuk dadu, kemudian disiram santan, gula aren dan es batu.
Reporter: Saban Jr








































