Infobekasi.co.id – Kabupaten Bekasi dikenal dengan kawasan industrinya. Sayangnya, persoalan pencemaran hingga menyebabkan kerusakan lingkungan oleh perusahaan nakal masih seringkali ditemukan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi diminta segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Karena limbah yang dibuang sembarangan ada yang tergolong berbahaya dan bisa merusak
“Limbah dibuang ke sungai, padahal itu B3. Ini yang harus ditindak,” ucap Ketua Gerakan Militansi Pejuang Indonesia Kabupaten Bekasi, Rangga Weuni, saat gelar aksi di Komplek Pemkab Bekasi, Kamis (23/6).
Mereka mengaku menemukan oknum perusahaan yang membuang limbah sembarangan, termasuk ke sungai. Limbah ini yang menyebabkan sungai di Kabupaten Bekasi berwarna hitam, berbusa dan mengeluarkan bau tak sedap.
Rangga mengakui, persoalan pencemaran lingkungan ini bukan sebatas tanggung jawab pemerintah daerah. Tapi, masyarakat harus turut mengawasi dan pengusaha harus memiliki komitmen menjalankan usahanya tanpa mencemari lingkungan.
“Dalam hal ini kami mendukung pemerintah daerah yang telah bertindak tegas menutup perusahaan yang melanggar. Maka perusahaan pun kami desak untuk menjaga lingkungan, harus memiliki komitmen karena mereka berusaha di sini,” ucapnya.
Selain persoalan lingkungan, massa aksi juga mengkritisi infrastruktur yang rusak di sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi. Infrastruktur yang mayoritas berupa jalan ini rusak dan tak kunjung diperbaiki.
Baca juga : Perusahaan di Kabupaten Bekasi Diwarning Soal Limbah Cair
“Bahkan ada yang baru diperbaiki, setahun kemudian sudah rusak lagi. Ini kami desak ada perbaikan, bukan hanya dari kondisi fisiknya tapi cara penanganannya,” katanya.
Mereka pun menyayangkan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Bekasi meski memiliki kawasan industri besar.
“Seluruh keluhan dan permasalahan ini telah kami rangkum dan susun hingga berupa buku berjudul ‘Keluhan Masyarakat Kabupaten Bekasi’. Buku ini telah kami sampaikan ke Pak PJ Bupati dan kami minta segera ditindaklanjuti dalam program 100 hari kerjanya,” ucap Rangga.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menemui ratusan massa yang berunjuk rasa. Dia naik ke mobil komando dan ikut berorasi menjawab berbagai keluhan yang disampaikan massa.
“Ada beberapa perusahaan yang indikasinya juga mencemari lingkungan sedang diselidiki. Lalu beberapa orang yang ketahuan membuang sampah ke sungai juga ditangkap. Ini komitmen pemerintah yang alhamdulillah didukung masyarakat,” katanya.
Dani meyakini, meski dikepung kawasan industri, Kabupaten Bekasi bisa terlepas dari persoalan pencemaran lingkungan. Namun, upaya itu harus dibarengi dengan komitmen bersama dari seluruh pihak.
“Saya meyakini Kabupaten Bekasi bisa bebas dari pencemaran meski perjalanannya akan panjang. Tapi tidak ada yang tidak mungkin. Harus ada komitmen dan saya yakin seluruh pihak mendukung,” ungkapnya.
Dani menambahkan, dirinya telah mempelajari buku yang berisi keluhan masyarakat tentang Kabupaten Bekasi. Beberapa di antaranya telah direalisasikan.
“Seperti perbaikan jalan di Pebayuran, Karangbahagia dan Cabangbungin sudah diperbaiki dan sisanya akan dilakukan. Tapi saya pribadi mengapresiasi sikap masyarakat yang berani menyampaikan sikapnya, mendukung atau mengkritisi. Tidak menjadi pecundang yang hanya mencibir tanpa memberi solusi,” katanya.(kendra)