Infobekasi.co.id – Enam tempat ibadah yakni masjid, gereja Katolik, gereja protestan, vihara, pura dan klenteng akan dibangun di dalam satu komplek di Kawasan Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Pembangunan tempat ibadah ini menandakan nuansa keberagaman akan semakin kental di Kabupaten Bekasi. Bahkan, komplek tempat ibadah ini digadang-gadang bakal menjadi destinasi wisata religi.
Pembangunan enam tempat ibadah di atas lahan seluas 12.525 meter persegi ini dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan pada Senin (15/8) kemarin.
“Dalam waktu tidak lama kita bergotong royong membangun bersama-sama, membangun tempat ibadahnya. Semoga ini akan menjadi pemandangan yang indah untuk keberagaman kita di Kabupaten Bekasi,” ucap Dani Ramdan, Rabu (17/8).
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Beni Yulianto Iskandar mengatakan, pembangunan komplek rumah ibadah ini merupakan inisiasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi pada 2019 lalu.
Baca juga : Usulan Nama KH Ma’mun Nawawi Jadi Pahlawan Nasional Didukung Gubernur
“Ini menjadi kawasan wisata religi dan ini inisiasi dari FKUB yang berbincang dengan manajemen Jababeka. Pada saat itu mereka ingin adanya tempat ibadah dalam satu kawasan dan kemudian direspon baik oleh Jababeka. Setelah diinisiasi sejak 2019, alhamdulillah bisa difasilitasi melalui Korem 051 Wijayakarta dan dapat terwujud,” ungkapnya.
Komplek wisata religi ini dibangun di atas lahan fasilitas sosial milik Jababeka. Melalui kesepakatan yang dilakukan sebelumnya, Jababeka akan menyerahkan lahan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Kemudian dari hasil pembahasan, disepakati lahan itu akan digunakan untuk sekretariat FKUB seluas 525 meter persegi, lalu sisanya 12.000 meter persegi akan dibagi untuk enam tempat ibadah, masing-masing 2.000 meter persegi,” ucapnya.
Setelah peletakan batu pertama ini, Jababeka akan menyerahkan lahan tersebut untuk menjadi aset daerah. Lalu, pemerintah daerah akan membuat detail engineering design dan pembangunannya diserahkan kepada masing-masing perwakilan agama.
“Pemkab Bekasi membangun sekretariat FKUB-nya, sedangkan tempat ibadahnya diserahkan pada masing-masing perwakilan agama. Namun, untuk menjaga kesesuaian antara sesama, telah disepakati luas lahannya dan desainnya,” ucap Beni.(kendra)