Piala Dunia 2022, Guru Attaqwa Duduk Sila Nobar Maroko vs Portugal

infobekasi.co.id – Banyak kegiatan dilakukan menyemarakkan perhelatan Piala Dunia 2022. Satu di antaranya, dengan menggelar nonton bareng alias nobar.

Restoran, kafe, hotel, atau mungkin kos-kosan bisa jadi tempat favorit para pencinta sepak bola, menyaksikan laga-laga seru secara bersama-sama. Namun, apa jadinya jika nobar berlangsung di Pondok Pesantren?.

Malam ini (10/12/22), beberapa guru pesantren Attaqwa Putra, Ujungharapan, Bekasi, gelar nobar piala dunia 2022, pertandingan Maroko lawan Portugal.

Dengan suasana santai, selonjoran, ditemani cemilan tahu kalasan menambah seru nonton bareng. Di tambah, saling menjagokan idola masing-masing.

Ustadz Toni (44), salah satu pengajar di Ponpes Attaqwa Putra ini mengatakan, dengan nobar jadi seru, beda suasana nonton sendirian di rumah. Jenuh dan bikin ngantuk.

“Nonton bareng dengan teman-teman guru jadi rame, seru. Apalagi ditemani cemilan tahu kalasan dan es mambo. Ini menambah suasana keakraban kita,” ujar Ustadz Toni saat berbincang di komplek Ponpes Attaqwa Putra, Bekasi, Sabtu (10/12/22) malam.

Pria asli Betawi Jumalang ini, mengaku, suka menonton bola saat ada piala dunia. Baginya, momentum piala dunia beda dengan liga lainnya. Tidak ada jagoan khusus, baginya keseruan menonton bareng lebih nikmat. Siapapun pemenangnya, yang penting kebersamaan.

“Siapapun pemenangnya, yang penting bisa kumpul bareng. Enggak ada jagoan khusus,” tegas guru pelajaran IPS tersebut.

Di tempat yang sama, Ali Mubarok (34), nobar ini menjadi berkah bagi tempat nongkrong, semisal di kafe, warung kopi, berkah untuk para penjual dagangan cemilan. Dirinya lebih memilih nobar bersama para guru di sekolahan.

“Nobar sekarang ini berbeda, bisa di kafe, bisa di tempat sekolah. Kita memang sengaja nobar sama guru-guru, biar makin akrab dan solid,” ucap Ali Mubarok.

Ia berharap, kebersamaan ini tetap terjalin dan terjaga. Nobar piala dunia bisa menyatukan persahabatan antar guru, tertawa bersama, tanpa sekat, namun tetap menjaga adab. Tertib dalam nonton bola.

“Kita duduk sila, bareng-bareng. Malam ini nonton Maroko lawan Portugal. Saya pegang Maroko, mainnya bagus. Apalagi waktu lalu Spanyol tumbang oleh Maroko,” ucap pria tinggi kurus berkacamata.

Fauzan (24), pengajar guru olahraga ini mengaku menjagokan Maroko. Piala dunia 2022 ini baginya ada yang berbeda. Kesebelasan negara muslim unggul dan menjadi primadona di gelaran sepak bola dunia tahun ini.

“Saya malam ini semangat. Sampai sorak saat pemain Maroko bobolin gawang ke Portugal,” ungkap pria asal Padang ini.

Ismail (25),  yang juga guru muda di pesantren tersebut hadir ikut nimbrung nobar bersama para guru. Ia mengaku nobar kali ini bersama kawan-kawan di pesantren Attaqwa.

Sebelumnya, dirinya juga sering nobar di warkop bersama kawan-kawannya. Suasana berbeda dirasakan, apalagi saat nobar di sekolahan, bencengkrama dengan seprofesi guru, mengusir sepi, apalagi saat ini malam Minggu.

“Seru juga nobar di komplek Pesantren Attaqwa. Apalagi, malam ini ada jagoan saya, Portugal,”  katanya.

Namun, Ismail mengaku sempat lesu, lantaran Portugal kebobolan 1-0 lawan Maroko dibabak pertama. Ia berharap Portugal dengan adanya CR7 bisa mengejar ketertinggalan skor, bahkan unggul dari tim kesebelasan Maroko.

“Saya pegang Portugal. Masih ada babak ke dua. Tetap semangat, jangan kasih kendor CR7” tukasnya.

Pria asal Ujungharapan ini, teryata secara diam-diam mendoakan sang jagoannya, Portugal. Saat penonton asyik bersorak, Ismail terlihat mojok saat nobar duduk di belakang, diam, khusuyuk.

Mungkin dalam hatinya, semoga Portugal malam ini menang, bisa melaju ke babak final. Namun, bola itu bundar, sulit diterka. Manusia boleh berdoa, Tuhan yang menentukan.

(drs/Dede Rosyadi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini