Infobekasi.co.id – Namanya Sholihin, berprofesi sebagai dokter. Tempat praktiknya di Jl KH Mas Mansyur, No. 30 RT. 004 RW. 002, Bekasi Jaya. Orang Bekasi lebih familiar dokter Solihin Kampung Mede.
Tempat praktiknya penuh pasien, berjejal hampir tiap hari. Seakan tak pernah libur. Bukan hanya orang Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi saja, pasien dari berbagai kota di Jawa Barat dan DKI pun datang berobat kepada dokter Solihin
Puluhan tahun lalu, beliau mendapat tugas dari pemerintah RI. Mengabdikan dan mengamalkan ilmu kedokteran di desa terpencil. Ia ajak istri untuk bersama-sama berjuang menjadi tenaga kesehatan.
Setelah merasa cukup mengabdi, Solihin membuka praktik di Kampung Mede, Kota Bekasi, tempat ini warisan mertuanya. H Sidik Bin H.Jasan. Juragan mebel (furniture) di Bekasi.
Dengan berjalanya waktu, pasien datang makin membeludak. Rumahnya dirubah fungsi jadi Klinik Pratama Sholihin Medical Center.
Pria asal Betawi ini memang rajin ibadah. Ilmu kedoteran dan ilmu agama menjadi kunci utama dalam menangani pasien. Abila adzan solat berkumandang, maka pelayanan akan dihentikan sementara.
Meski demikian, pasien rela antri berjam jam dan datang dari berbagai pelosok daerah. Baginya, keseimbangan antara melayani pasien dan beribadah menjadi nilai tambah. Sehat jasmani dan ruhani.
Musala, apotek, instalasi farmasi, radiologi, laboratorium, dan fasilitas toilet untuk para pasien yang berobat. Tempat prakitik yang dulu kecil, kini menjadi besar. Berkah bagi dokter Solihij.
Kehadiran ratusan pasien setiap harinya ternyata mampu menggerakan roda ekonomi disekeliling tempat praktik Solihin.
Terlihat sudut kanan dan kiri, rumah tempat tinggal penduduk beralih menjadi toko-toko kecil, menjual berbagai aneka macam dagangan.
Musala yang dulunya kecil, kini dipugar menjadi mesjid berlantai dua dengan parkiran kendaraan cukup luas. Pasien yang berobat merasa nyaman, tukang parkir pun mendapat rezeki.
Di depan kasir terpampang tulisan sepotong kalimat ayat Alquran, ” Dan apabila aku sakit. Dialah yang menyembuhkan aku ( QS Asy – Syu’ara 80 ).
Kontributor: Habibulloh
Editor: Deros D Rosyadi