Kisah Rengginang dan Akar Kelapa, Kue Legend Saat Lebaran

infobekasi.co.id – Momen lebaran banyak kisah unik dan lucu. Salah satunya jika membahas kue legendaris lebaran, rengginang dan kue procot (akar kelapa).

Dua kue tersebut “naik daun” lantaran sering menjadi banyolan (candaan) bagi tamu yang berlebaran ke sanak famili. Isi kaleng Khong Guan ternyata dalamnya rengginang. Kalian Kena Prank !

Kue legendaris tersebut masih bisa dijumpai, salah satunya di Bekasi, bertengger di atas meja tamu berjejer dengan kue nastar dan kue kekinian lainnya.

Yang menjadi lucu dan menarik ialah, kadang sang pemilik rumah memasukan kue rengginang dan akar kelapa di kaleng biscuit Khong Guan.

Tak jarang para tamu lebaran sering kena prank saat membuka kaleng kue. Merek kaleng/toples modern, tapi isinya rengginang dan akar kelapa.

Jika sudah begitu, tamu yang awalnya ingin menyantap biscuit, malah menjadi serba salah. Sebab tak sesuai dengan merek kue yang dicantumkan di kaleng/toples tersebut.

“Pengen makan biscuit, pas dibuka eh isinya renginang dan akar kelapa,” canda salah satu tamu lebaran saat bertandang ke salah satu sanak familinya.

Yang lebih lucunya, bagi para tamu yang sudah sepuh. Jika disuguhi kue akar kelapa mereka biasanya lebih memilih angkat tangan.

Kue akar kelapa terbilang lumayan keras. Sebab kala itu adonan kue masih minim, belum ada bahan yang bikin lembut adonan kue.

Dua kue legendaris itu memang sudah ada di Bekasi tiap tahun saat lebaran idul fitri. Entah sejak kapan dan siapa penemu kue rengginang dan akar kelapa.

Yang pasti tradisi bikin kue tradisional saat lebaran memang kerap dilakukan tiap rumah menjelang lebaran pada umumnya masyarakat di Bekasi kala itu, sebelum ada kue-kue modern, seperti nastar dan sejenisnya.

Sekarang mungkin masyarakat lebih memilih kue modern ketimbang kue legendaris tersebut. Bahkan tradisi bikin kue lebaran di tiap rumah mulai ditinggalkan, sebab sudah banyak penjual secara praktis menjajakan aneka kue kekinian.

Mungkin pada suatu nanti kue rengginang dan akar kelapa menjadi “Primadona”. Banyak dicari dan dirindukan.

(Deros D.Rosyadi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini