Nabuburit Anak Bekasi Zaman Dulu, Ngadu Kebo Antar Kampung

infobekasi.co.id – Menunggu berbuka puasa sambil nongkrong, kongkow bersama kawan pada sore hari alias ngabuburit tidak selalu ke tempat mewah. Bisa juga ikut angon kebo alias kerbau di sawah.

Dulu, di Bekasi masih banyak kerbau patungan. Kerbau ini dibeli dari hasil urunan warga sekampung untuk disembelih menjelang lebaran tiba.

Nah, biasanya tiap kampung punya dua, bahkan empat kerbau patungan. Tergantung banyaknya warga yang ikut patungan daging kerbau. Semisal di Ujung Harapan ada empat kerbau patungan, di Kampung Pengarengan ada dua kerbau, di Kaliabang Rorotan ada tiga kerbau, di Rawa Silam ada dua kerbau dan di kampung lainnya juga pasti ada.

Meski kerbau patungan, bocah Bekasi beramai-ramai ikut mengangon. Mereka gantian naik ke punggung kerbau yang diangon tersebut. Rata-rata kerbau yang dibeli sudah jinak dan bisa dinaikin.

Hal yang menegangkan, biasanya antar kampung menjagokan kerbau yang dimilikinya. Di adu, satu lawan satu. Kerbau yang juara (menang) biasanya nyohor seantero antar kampung.

“Wah, kebo si Egol menang tuh diadu sama kebo Rorotan. Kemarin juga ngalahin kebo Rawa Silem,” ujar salah satu bocah yang tiap hari rutin ikut angon kerbau patungan.

“Ah kebo si Gaper takutan. Belon diadu udh lari. Cemen ah,” timpal kawanan bocah.

Kerbau itu dikasih nama sesuai dengan nama si pengangon yang ditugasin panitia patungan kebo. Kalau kebo yang selalu menang diadu bakal dielu-elukan, bahkan menjadi nyohor di kalangaan tukang angon kebo antar kampung.

Biasanya, tiap satu kerbau itu diangon satu orang. Mereka dapat tugas menjaga, menanggon kerbau patungan sampai tiba waktu disembelih. Upah yang diterima tukang angon kerbau itu dibayar saat malam takbiran.

Begitu, saat musim bulan puasa, dipastikan tiap kampung yang ada di Bekasi pada patungan daging kerbau. Kerbau dibeli, diangon hampir sebulan hingga menjelang lebaran idul fitri.

(Deros)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini