Heri-Sholihin Buat MoU dengan Ratusan Pendeta: Komitmen Jaga Toleransi

Infobekasi – Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 01 Heri Koswara berkomitmen dalam menjaga toleransi umat beragama. Hal ini ia katakan setelah membuat nota kesepahaman dengan ratusan pendeta di Kota Bekasi.

“20 tahun berjalan dalam politik, baru kali ini diberikan dukungan yang cukup besar dari saudara-saudara kita non muslim, terlebih lagi para pendeta,” kata Heri Koswara usai menandatangani nota kesepahaman di hotel Santika Megacity, Kota Bekasi, Kamis, 26 September 2024.

Heri menuturkan, pertemuan yang menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam dokumen perjanjian adalah bentuk komitmen pasangan Heri-Sholihin dalam menjaga toleransi umat beragama di Kota Bekasi.

“Tentu ini menjadi bagian dari suatu anugerah, Pilkada ini menjadi bagian salah satu cara untuk bisa menyatukan, di mana seringkali kami mendapat stigma-stigma yang negatif terkait dengan saya khususnya dan juga PKS,” kata Heri Koswara.

Karena itu, pertemuan kali ini yang dihadiri oleh ratusan pendeta di Kota Bekasi menjadi momen penting untuk memberikan jawaban atau pemahaman, maupun klarifikasi terhadap stigma yang berkembang di kalangan minoritas.

“Dan mereka menyatakan, ternyata apa yang mereka dengar selama ini dari luar berbeda apa yang sesungguhnya,” kata Heri. Karena itu, pasangan Heri-Sholihin akan komitmen dengan nota kesepahaman yang telah dibuat bersama tersebut.

Sejumlah poin dalam nota kesepahaman itu antara lain tentang kebutuhan tenaga pendidik non muslim di sekolah negeri, pemberian izin tempat ibadah, dan sejumlah hal lainnya.

“Karena saya bukan wali kota PKS, saya bukan wali kota PKS-PPP, saya bukan wali kota partai koalisi, tapi saya menjadi wali kota seluruh warga Kota Bekasi yang tinggal di kota Bekasi ini,” tegas Heri Koswara.

Heri mengatakan pihaknya tidak akan berhenti menjadi komunikasi dengan minoritas di Kota Bekasi setelah membuat nota kesepahaman dengan ratusan pendeta. Menurut dia, pasangan Heri-Sholihin bersama dengan tim dalam partai koalisi akan terus menjadi komunikasi lintas agama.

“Sesengguhnya tema (toleransi) ini sudah selesai,” kata Heri menyebut partainya sangat komitmen menjaga toleransi. Sebagai contoh kader dari PKS yang menjadi kepala daerah di sejumlah wilayah: Misalnya, Ahmad Heryawan memimpin Jawa Barat dua periode, di Kota Depok selama empat periode.

“Semuanya nggak ada masalah. Bisa dilihat jejak rekam media sosialnya, ada nggak? Di saat kader PKS memimpin, kemudian ada isu-isu terkait dengan intoleransi. Saya nyatakan tidak ada. Karena buat kami di PKS itu sudah final. Bahwa Islam yang kami bawa adalah rahmatan lil alamin,” ucap Heri sambil menambahkan, kader PKS, pasti memahami konsep itu.

Editor: Abs

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini