infobekasi.co.id – Penerapan inovasi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) Desa Cikedung Lor, Indramayu dinilai pentingnya metode IPHA sebagai solusi di sektor pertanian.
Teknologi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam sistem irigasi, tetapi juga berdampak langsung pada produktifitas dan kesejahteraan petani, sejalan dengan upaya mendukung swasembada pangan nasional.
“Dengan teknik ini, kita bisa meningkatkan produktivitas hingga 2 ton per hektare,” kata Menteri PU, Dody.
IPHA merupakan inovasi dalam budidaya padi yang mengedepankan pengelolaan air, tanaman, dan tanah secara proporsional. Dengan cara ini, kebutuhan air dapat ditekan tanpa mengorbankan hasil panen.
Bahkan, kata Dia, IPHA mampu memperluas area tanam selama musim kemarau, yang sering menjadi kendala utama bagi petani dan menjadi kunci dalam meningkatkan pendapatan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kadirin, seorang petani setempat, menyampaikan metode IPHA ini memberikan hasil yang signifikan.
“Padi yang ditanam dengan IPHA memiliki anakan lebih banyak dibandingkan cara konvensional. Tanamannya lebih subur dan hasil panennya jauh lebih baik,” katanya.
Metode ini diharapkan mampu memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi petani, khususnya di wilayah yang rawan kekeringan.
Dengan IPHA, bukan hanya efisiensi air yang ditingkatkan, tetapi juga kualitas serta kuantitas hasil panen.
Hal ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana ketahanan pangan menjadi salah satu pilar utama.
Deros Rosyadi
#infobekasi #Pertanian #IPHA