Dampak Penjualan Online, Pedagang di Pasar Kranji Bekasi Terpaksa Pangkas Karyawan

infobekasi. co. id – Pedagang di Pasar Pertokoan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, saat ini merasakan dampak dari sepinya aktivitas jual beli. Kondisi ini ditambah adanya penjualan sistem online membuat harga lebih kompetitif.

Soheh Maulana, seorang pedagang perlengkapan seragam sekolah berusia 35 tahun, merasakan dampak tersebut. “Memang kondisi ekonomi sekarang lagi turun drastis. Saya beberapa kali survei di lokasi lain, kondisinya sama, sepi,” ungkap Soheh di lokasi kepada wartawan, Kamis, 15 Mei 2025.

Menurut Soheh, lesunya aktivitas jual beli ini sudah dirasakan sejak Covid-19 tahun 2020 lalu. Kondisi ini semakin diperparah dengan menjamurnya pedagang via online menawarkan harga murah.

“Salah satunya itu online. Kalau online kan langsung tangan pertama jadi harganya mungkin agak murah. Sedangkan, di toko kan beda, ada hitung-hitungannya, soalnya kita juga ambil barang dari pihak pertama dan kedua,” jelas Soleh.

Selain itu, Soheh juga menyebut, biaya parkir yang harus dikeluarkan pembeli menjadi salah satu faktor yang membuat mereka malas alias enggan berbelanja di Pasar Pertokoan Kranji.

“Omzet yang saya terima pun mengalami penurunan drastis hampir 50 persen. Sebelum Covid saya bisa dapat Rp5 juta per hari, sekarang cari Rp1 juta saja sulit,” kata Soleh.

Akibatnya, Soheh terpaksa memangkas empat karyawannya. Saat ini, pelayanan tokonya hanya dilayani oleh dirinya dan istrinya.

“Dulu kita ada empat pegawai, sekarang yang jaga saya sama istri saja,” tuturnya.

Kabarnya, pihak pengelola pasar telah berupaya melakukan strategi untuk meningkatkan kunjungan ke Pasar Pertokoan Kranji, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.

Reporter : Fahmi

Editor : Dede R

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini