Infobekasi.co.id – Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Kota Bekasi 2025 terus mendapat sorotan lantaran sejumlah kendala teknis dan administrasi yang memicu keluhan dari masyarakat.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungkapkan banyak orang tua mengaku kesulitan memasukkan titik koordinat domisili saat mendaftar via jalur domisili di portal resmi spmb.bekasikota.go.id. Kesalahan ini bisa menyebabkan siswa berhak menjadi gagal lolos hanya karena persoalan teknis saat verifikasi lokasi.
Untuk menanggapi hal tersebut, Tri Adhianto turun meninjau prapendaftaran di SMPN 4 dan SMPN 54 dan meminta dinas pendidikan agar menyediakan pendampingan intensif bagi orang tua guna memastikan tidak ada yang dirugikan.
Selain itu, Disdik Bekasi menyatakan ada 2.315 berkas dari 31.387 pendaftar (1.315 SD dan 1.000 SMP) ditolak usai tahap verifikasi karena kekurangan dokumen atau kesalahan input data.
Untuk itu, Disdik membuka posko bantuan dan call center, serta memberi kesempatan hingga 13 Juni 2025 untuk memperbaiki berkas, turut mendirikan posko di sekolah dan UPTD terkait.
Pra-pendaftaran SPMB via web telah diawasi selama 24 jam oleh tim teknis untuk mengantisipasi gangguan server. Disdik bekerja sama dengan Diskominfostandi guna menjaga kestabilan server, menerapkan load balancing, serta menyediakan sistem cadangan.
Sejumlah warga menyayangkan bahwa sistem publik elektronik seperti SPMB Bekasi kurang ramah pengguna dan rawan glitch.
Keluhan serupa muncul dari Netizen lain yang menyebut banyak aplikasi pemerintah, not user friendly, sehingga membuka celah bagi penggunaan jasa calo.
Pendampingan teknis bagi pendaftar lewat posko, call center, dan bantuan input data di sekolah atau UPTD. Pemantauan 24 jam untuk menjamin kestabilan sistem dan aksesibilitas platform.
Pengawasan ketat oleh pemerintah kota dan legislatif untuk memastikan jalur domisili maupun proses verifikasi benar-benar adil.
Meski sistem SPMB berupaya menghadirkan pendaftaran online yang lebih transparan dan adil, implementasinya kembali terhambat oleh isu teknis, mulai dari sistem koordinat domisili, penolakan berkas masif, hingga performa server.
Diyakini dengan pendampingan intensif, pengawasan pihak terkait, dan perbaikan sistem teknis, kekhawatiran tersebut dapat diminimalisir hingga pendaftaran tahap utama.
DR/infobekasi
#SPMB #DisdikBekasi #Infobekasi #Pendidikan
Source: dikutip dari berbagai sumber








































