SMP Flora : Evans Meninggal 21 Hari Setelah MOS

20150803035714Bekasi Utara – Pihak Sekolah SMP Flora memberikan klarifikasi terkait meninggalnya salah seorang siswa kelas tujuh, Evans Christoper yang diduga akibat kekerasan di Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPBD).

“Saya dengar di media yang ramai memberitakan bahwa Evans dikabarkan meninggal karena MOS. Untuk sekedar klarifikasi, kami menyelenggarakan MOS selama 3 hari yaitu pada tanggal 7, 8, dan 9 Juli, kemudian siswa diliburkan. Siswa baru masuk kembali pada 27 Juli, atau sekitar 18 hari kemudian,” Ujar salah satu guru yang sekaligus merupakan pengawas MOS di Sekolah Flora, Helson Nainggolan di hadapan awak media, Senin (3/8).

Sementara apabila diruntut hari meninggalnya Evans yaitu pada 30 Juni, atau 21 hari kemudian.

“Pihak sekolah sebelumnya juga telah melakukan screening dari mulai form pendaftaran yang diisi oleh pihak siswa. Untuk Evans sendiri di form pendaftaran tidak tercatat ada riwayat penyakit. bahkan saat MOS pun kami tanya ulang ke setiap siswa, bagi yang sakit ataupun sedang berpuasa maka dibolehkan tidak ikut Mos,” lanjut dia.

Helson juga mengungkapkan jika memang Evans kelelahan akibat MOS, semestinya pihak keluarga memberitahukan ke pihak sekolah saat masih hari pelaksanaan, bukannya setelah meninggal baru diinfokan.

“Semestinya diinfokannya bukan berminggu-minggu setelah kejadian dengan mengatasnamakan MOS,” tutupnya. (Sel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini