Bekasi Timur – Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bekasi, Rino, menyatakan apabila tidak ada tanggapan dari DPRD kota Bekasi maka pada demo berikutnya akan membawa orang tua siswa yang menjadi korban intrerplasi.
“Saat ini kami sedang mencari data. Nanti setelah kami telusuri lebih lanjut akan kamu kumpulkan dan membawa para orangtua korban interplasi tersebut untuk ikut dalam aksi kami,” ujarnya kepada infobekasi.co.id saat demo berlangsung di depan pintu gerbang kantor DPRD, Rabu (5/8).
Dalam orasi yang dilakukan, keinginan KAMMI adalah bermaksud menemui anggota dewan terkait dan menanyakan perihal interpelasi.
“Kita ingin berbicara dan diskusi dengan anggota yang terkait. Kammi ingin tau apa yang mereka inginkan dari inflasi” kata dia.
Rino juga menyatakan bahwa dirinya telah mengontak salah satu anggota komisi D sebelum melakukan aksi.
“KAMMI sudah mengontak salah satu anggota komisi D tapi katanya sedang di bandung,” paparnya.
Ia juga menyatakan, inflasi hanyalah ajang politisasi pendidikan yang dilakukan oleh para anggota dewan.
“Kenapa harus mengatasnamakan siswa miskin? Sementara interplasi ini dijadikan sebagai ajang untuk politisasi dan komerdialisasi pendidikan,” tutupnya. (sel)