Badan Antariksa AS telah membentuk sebuah tim yang dibentuk NASA telah mulai tinggal di sebuah kubah dekat gunung berapi yang tandus di Hawaii untuk melakukan simulasi kehidupan seperti di planet Mars.
Mereka akan hidup dalam isolasi selama satu tahun, mulai Jumat (28/8) dan salah satu masa percobaan terlama dalam masa uji coba ini.
Para ahli memperkirakan bahwa misi mengirim manusia ke Planet Merah bisa makan waktu antara satu hingga tiga tahun.
Tim yang terdiri dari enam orang itu akan hidup dalam lingkungan kecil di bawah kubah, tanpa udara segar, makanan segar atau privasi.
Mereka mulai menutup diri dari dunia luar pada Jumat pukul 15:00 waktu setempat (Sabtu, 07:00 WIB).
Seandainya mereka ingin melakukan perjalanan ke luar kubah yang berdiameter 11m dan tinggi 6m itu, mereka harus mengenakan pakaian ruang angkasa atau baju astronot.
Tim NASA itu terdiri dari seorang ahli biologi ruang angkasa (astrobiologi) Prancis, seorang fisikawan Jerman, dan empat Amerika: arsitek, jurnalis, ilmuwan tanah, dan seorang pilot.
Masing-masing lelaki dan perempuan itu akan memiliki sebuah tempat tidur kecil dan meja di dalam ruangan mereka. Perbekalan mereka meliputi antara lain keju bubuk dan ikan tongkol kalengan.
Misi ke Stasiun Antariksa Internasional ISS memerlukan waktu enam bulan. NASA sudah melangsungkan eksperimen hidup terisolasi selama empat bulan dan delapan bulan.
Sementara para insinyur mengarahkan perhatian pada tantangan teknis dan ilmiah dari perjalanan ke Mars, eksperimen isolasi diarahkan pada unsur manusiawi dari penjelajahan, dan permasalahan yang bisa timbul dari kehidupan bersama di lingkungan yang begitu kecil.
“Saya pikir salah satu pelajaran yang bisa dipetik adalah bahwa kita tak bisa benar-benar mencegah konflik antar pribadi. Bahkan kendatipun para anggotanya adalah orang-orang terbaik, masalah akan selalu bisa muncul selama misi yang begitu panjang itu,” kata Kim Binsted, seorang pakar NASA.