BEKASI – Unik, Bunga Bangkai yang ditanam selama 10 tahun sebentar lagi akan mekar secara sempurna. Bunga Bangkai, atau Amorphophallus Titanum ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke rumah Perubahan, yang berada di Bekasi. Tidak boleh ketinggalan, karena momen langka ini hanya dapat disaksikan beberapa tahun sekali. Momen saat Bunga Bangkai raksasa mekar ini paling ditunggu bagi wisatawan, karena bunga ini hanya akan bertahan selama 8 hingga 48 jam.
Tananaman endemik yang hanya ada di Pulau Sumatera ini bisa dilihat di Rumah Perubahan, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, Jawa Barat. Jadi, warga Jakarta dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Sumatera untuk melihat Bunga Bangkai.
Pengelola Rumah Perubahan, Afifa Anistia, memprediksikan Bunga Bangkai raksasa tersebut akan mekar secara sempurna pada Sabtu (06/02) atau Minggu (07/02). Namun, jika ingin mengunjungi Rumah Perubahan untuk melihat bunga Amorphopallus, pengelola akan mengenakan biaya kepada wisatawan.
“Setiap pengunjung yang ingin menyaksikan Bunga Bangkai di Rumah Perubahan akan dikenai biaya sebesar Rp 50.000 per orang sebagai biaya konservasi,” kata Afifa, kepada KompasTravel saat ditemui di Rumah Perubahan.
Biaya Rp 50.000 tersebut sudah termasuk harga paket yang ditawarkan oleh pihak pengelola untuk wisatawan yang ingin melihat Bunga Bangkai raksasa, berkeliling area Rumah Perubahan, melihat koleksi tanaman-tanaman langka, penjelasan cara kerja biogas, pembuatan tempe embun, dan cara penanaman organik, termasuk pemandu wisata.
“Lama paketnya yaitu satu jam. Nanti 30 menit dibagian Bunga Bangkai, jadi bisa foto-foto dan dikasih penjelasan. Sisanya nanti berkeliling di Rumah Perubahan,” jelasnya.
Sang pemandu dari Rumah Perubahan pun menjelaskan, jika Amorphophallus Titanum ini berbeda dengan bunga Rafflesia arnoldii. Bunga Amorphophallus ini bisa tumbuh hingga setinggi 3,5 meter.
Dengan membudidayakan Amorphophallus Titanum di Bekasi, warga pun tidak perlu pergi jauh ke Sumatera untuk menyaksikan keindahan tanaman langka tersebut. Nilai-nilai konservasi pun dapat ikut ditularkan.
Afifa menambahkan, setiap hari membuka sebanyak tiga kloter untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Rumah Perubahan. Untuk per kloter, lanjut dia, berisi sebanyak 10-20 wisatawan dengan ditemani satu pemandu wisata.
“Jadi kita bagi per kloter supaya gak penuh. Lebih baik kalau mau ke sini hubungi pihak pengelola lebih dulu. On the spot bisa tapi kalau gak dapat kuota, lebih diprioritaskan yang sudah menghubungi lebih dulu,” papar perempuan lulusan sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Rumah Perubahan yang terletak di Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi, ini dikelola oleh sang pendiri, Rhenald Kasali.
Amorphopallus Titanum merupakan tanaman endemik Sumatera yang dapat dibudidayakan di dataran rendah yang bercuaca panas, seperti di Bekasi atau Jakarta. Tak heran jika bunga tersebut dapat tumbuh di Rumah Perubahan. Apabila kalian ingin mengunjungi Rumah Perubahan bisa menghubungi Pengelola Rumah Perubahan di nomor (021) 845 90010 dan (021) 843 04579. Hal tersebut menurut Afifa untuk memudahkan pendataan wisatawan yang ingin berkunjung melihat bunga bangkai raksasa tersebut. (Adm)