Festival Jajanan SD, Ajang Kembali Ke Era ’90-an

rambut-nenek-nenek-dan-cokelat-koin
Rambut nenek-nenek dan coklat koin

BEKASI TIMUR – Generasi 90-an pasti nggak asing dengan telur gulung, rambut nenek-nenek, ayam tepung, mi sakura, serta mainan seperti si unyil, panggal, topeng batman atau perahu otok-otok. Tak dapat dipungkiri, jajanan dan mainan yang keren pada masanya itu, kini mulai tergantikan akibat perubahan zaman yang semakin canggih dan modern.

Kemarin, Minggu sore (30/10), infobekasi.co.id sempat mengunjungi salah satu area outdoor di Blu Plaza, Bekasi Timur, yang menggelar Festival Jajanan SD. Tentunya ini menarik karena bisa menjadi ajang untuk bernostalgia.

Telur cetak
Telur cetak

Dengan membayar harga tiket masuk sejumlah Rp 10 ribu saja, para pengunjung bisa langsung menikmati segala makanan, hiburan, serta jajanan yang disediakan di area festival. Meskipun ini hari kedua penyelenggaraan, namun para pengunjung masih terlihat begitu antusias.

Ketua penyelenggara, Faris Alexander mengatakan, kebanyakan pengunjung merupakan generasi ’90-an, dan para orangtua yang mengajak anaknya.

“Kebanyakan dari generasi ’90-an yang datang, dan orangtua yang ajak anaknya yang masih kecil ke sini. Biasanya ngenalin mainannya zaman dulu,” ujar pria yang akrab disapa Alex ini saat ditemui di lokasi acara.

telor-gulung
Telur gulung

Kepada infobekasi.co.id, Alex menjelaskan bahwa dirinya bersama tim penyelenggara yang tergabung dalam Mudanes Project memang sengaja menyasar segmentasi generasi ’90-an, karena masa-masa SD biasanya menjadi masa yang dirindukan, terutama jajanannya yang khas dengan harga yang murah.

“Kami ambil tema merah putih bercerita. Segmentasinya kejajanan SD di era ’90-an. Karena kan nggak mungkin anak ’90-an sengaja nyari jajanan ke SD-nya dia buat nyari makanan favoritnya dulu. Jadi kami mewadahinya di sini. Kami ajak pedagang, ada dua puluh enam jajanan dan tujuh mainan. Ya walaupun mungkin masih belum lengkap, tapi seenggaknya bisa mewakili dan mengobati kerinduan,” papar dia.

Alex juga menuturkan, bahwa dalam agenda festival ini juga, pengunjung diberi hiburan berupa pentas permainan-permainan tradisional zaman dahulu, seperti demprak atau petak gunung, galasin, dan lainnya.

“Mainan-mainan tradisional itu dulu sering kita mainin sama teman sekolah kan? Siapa yang bisa ngalahin serunya masa itu ketimbang gadget,” kata dia sambil tertawa.

topengAlex berharap, kedepan, para generasi ’90-an ini akan dapat terus melestarikan permainan masa kecilnya dengan menularkan pada generasi setelahnya. Salah satunya dengan mewadahi dalam kegiatan yang menunjang, seperti yang saat ini ia lakukan.

“Berharapnya sih kedepan bakal pindah-pindah, dari satu mal ke mal yang lainnya, melestarikan momen flashback ini ke semua orang yang rindu akan masa kecilnya,” tandas Alex. (Sel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini