Apakah anda sering merasa mengantuk padahal sudah cukup tidur? Ini mungkin akan sangat mengganggu aktivitas anda. Karena pastinya konsentrasi anda menjadi berkurang.
Tidur memiliki porsinya sendiri. Jika sudah cukup, seseorang tak akan mengantuk lagi. Selama masih ada kantuk, berarti masih kurang, durasi atau kualitasnya.
Kecukupan tidur manusia dewasa adalah 7-9 jam setiap harinya. Catat kebiasaan tidur anda, lalu lihat setelah dua minggu. Apa benar sudah cukup tidur setiap harinya? Anda bisa juga bandingkan dengan catatan dari gelang kebugaran.
Jika sudah cukup tidur tapi masih mengantuk ini disebut sebagai hipersomnia. Kondisi hipersomnia bisa disebabkan oleh berbagai penyakit tidur.
1. Narkolepsi, yang ditandai dengan kantuk hebat di siang hari. Bisa disertai dengan serangan tidur atau fenomena “ketindihan”. Gangguan terjadi pada pusat pengatur mimpi, sehingga gelombang otak terjaga dan tidur mimpi tumpang tindih.
2. Periodic Limb Movements in Sleep, di mana kaki saat tidur bergerak-gerak sendiri secara periodik. Setiap tergerak, otak akan terbangun hingga mengganggu kualitas tidur. Tapi jangan salah, penderita tak menyadari jika sepanjang malam ia terbangun-bangun. Ia hanya bangun dengan perasaan lelah dan tak segar sepanjang hari.
3. Sleep Apnea alias henti nafas saat tidur, ditandai dengan dengkuran. Mendengkur bukanlah tanda tidur yang nyenyak. Pendengkur berulang kali tercekik selama tidur hingga tanpa sadar otaknya terbangun-bangun. Akibatnya penderita sleep apnea bangun kurang segar dan terus merasa mengantuk, hipersomnia.
Tak heran jika di beberapa negara, pendengkur dilarang berkendara. Selain itu sleep apnea telah dinyatakan menjadi penyebab utama hipertensi, penyakit jantung, diabetes, stroke, impotensi, dan kematian.
Tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur. Kemampuan otak dan performa manusia hanya dibangun saat tidur. Untuk itu mulailah perhatikan kesehatan tidur Anda dan keluarga. (Adm)
Sumber : kompas.com