BEKASI TIMUR – Puskesmas ramah anak, tak dipungkiri menjadi salah satu aspek pendukung nilai dari pencanangan Kota Bekasi Layak Anak yang digagas oleh Pemerintah Kota Bekasi. Dimana hak-hak anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal mulai diperhatikan.
Saat ini, baru satu puskesmas yang menerapkan program puskesmas ramah anak, yaitu Puskesmas Karangkitri yang berada di jalan Chairil Anwar, samping Kantor DPRD Kota Bekasi. Sebagai puskesmas percontohan, Puskesmas ini menyediakan berbagai kebutuhan, serta sarana prasarana yang mendukung kenyamanan anak di puskesmas.
Kepada infobekasi.co.id, Kepala UPTD Puskesmas Karangkitri, Anastasia Happy Sumanti, Jumat (12/5) mengatakan bahwa semua fasilitas anak yang disediakan oleh puskesmas ini terpisah dari fasilitas orang dewasa. Mulai dari pendaftaran loket khusus anak, poli khusus anak yang dihias sedemikian rupa agar anak nyaman, ruang tunggu khusus anak, ruang bermain anak, hingga toilet terpisah.
“Kita ada juga ruang laktasi untuk ibu menyusui yang dilengkapi dengan kulkas ASI. Serta kita ada pojok oralit untuk anak-anak yang terserang diare untuk penanggulangan dini,” ujar Anastasia.
Tak cukup sampai disitu, fasilitas yang disediakan juga melingkupi anak-anak disabilitas (penyandang cacat), dimana disediakan kursi roda, jalan akses khusus yang terdapat tangga serta hand rail khusus untuk anak penyandang disabilitas.
“Ini sengaja kami tonjolkan karena merupakan program unggulan dari karangkitri, yaitu puskesmas ramah anak. Kami mulai efektif melakukan penambahan fasilitas ini sejak tiga bulan lalu, dan alhamdulillah responnya baik sekali. Anak-anak jadi tidak takut ke puskesmas lagi, dan merasa nyaman,” paparnya.
Menurutnya, keberhasilan menciptakan puskesmas ramah anak ini tak lepas dari dukungan semua pihak, serta juga fasilitas gedung yang memadai.
Untuk akreditasi, Anastasia menyebutkan Puskesmas karangkitri merupakan puskesmas kategori Madya, dimana untuk Kota Bekasi hanya ada 2 puskesmas setingkat Madya, yaitu puskesmas karangkitri dan puskesmas pondok gede.
“Tentu kami masih banyak kekurangan. Kita masih ada bangunan kurang layak. Karena saat musim hujan lalu atap lantai dua sempat jebol namun sudah dianggarkan. Kami juga akan berbenah terus memperbaiki fasilitas kita. Meski sudah terakreditasi Madya, kita dituntut pertahankan Madya itu hingga penilaian selanjutnya,” terang dia.
Ia berharap, dengan adanya Puskesmas Karangkitri sebagai pelopor Puskesmas Ramah Anak, puskesmas lain juga dapat mencontoh serta saling belajar.
“Saya sangat welcome apabila puskes lain mau lihat bagaimana kita mendesign ramah anak ini. Saya juga belajar untuk mengikuti standar akreditasi dan alur. Ya kita pelan-pelan kan ingin beranjak lebih baik,” pungkasnya. (sel)