BEKASI SELATAN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, mengakui mengalami sedikit kesulitan menerapkan konversi bahan makanan di Kota Bekasi.
Kepada infobekasi.co.id, Kamis (13/7), ia membenarkan bahwa hingga saat ini kajian untuk melakukan konversi bahan makanan dari beras ke beberapa bahan makanan, masih dilakukan.
“Masih terus dilakukan kajiannya,” singkat Alex.
Hanya saja, untuk saat ini pelaksanaan konversi bahan makanan tersebut di Kota Bekasi sendiri menemui sedikit kendala berupa minimnya hasil pertanian yang dimiliki Kota Bekasi.
“Kendalanya pasti ada, apalagi Kota Bekasi tidak memiliki hasil pertanian yang bisa dijadikan produk unggulan seperti daerah lain,” tegasnya.
Ia menambahkan, selain itu, dari 470 hektare lahan pertanian yang ada di Kota Bekasi, hampir secara keseluruhan sudah dimiliki oleh para pengembang di luar Kota Bekasi.
“Hal ini semakin diperparah dengan adanya lahan pertanian yang ada di Kota Bekasi yang sudah dimiliki oleh para pengembang,” ungkapnya.
Untuk itu, Alex menekankan, program konversi pangan di Kota Bekasi bisa berjalan jika ada produk pangan unggulan yang bisa dijadikan panganan olahan pengganti beras.
“Hingga saat ini masih kami kaji terus kemungkinan penerapannya,” pungkasnya. (Apl)