BEKASI SELATAN- Kota Bekasi menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang tidak berkontribusi sama sekali terhadap pemenuhan kebutuhan rumah atau hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Data Kementrian PUPR kontribusi Kota Bekasi terhadap MBR itu nol persen,” ujar Perwakilan Perkumpulan Wirasuahaman Rumah Rakyat Nusantara (Perwiranusa) Jawa Barat, Asep Hanafiah, dalam Bincang Santai Rukun Jurnalis Bekasi di Hutan Kota (Alun-alun Kota Bekasi) dengan teman Rumah Susun untuk Rakyat, Jumat (16/03) malam.
Namun, Kota Bekasi tidak sendiri. Daerah lain seperti Bogor dan Bandung juga belum berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan rumah bagi MBR. Problem utama tidak adanya perumahan MBR kata dia, yaitu mahalnya harga tanah . Sehingga, para pengembang property enggan membangun perumahan untuk MBR.
“Tanahnya saja sudah mahal, sehingga para pengusaha sungkan membangun MBR. Mereka lebih memilih membangun perumahan mewah sekaligus,” kata dia.
Padahal menurut Asep, perumahan MBR sangat diminati di pasaran. Tidak susah kata dia, untuk menjual rumah MBR. “Jual rumah MBR itu sudah kaya jual kacang goreng. Cepet sekali terjualnya,” tandasnya.
Mengingat mahalnya harga tanah, Perwiranusa kata Asep, kemudian menawarkan pembangunan rumah susun sebagai solusi bagi pemenuhan kebutuhan akan MBR. Membangun rumah susun kata dia, tidak terlalu memakan biaya besar dan cukup menjadi solusi alternatif bagi pemenuhan hunian bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, Perwiranusa Jawa Barat sudah bekerjasama dengan Pemprov Jawa Barat untuk memulai proyek pembangunan rumah susun untuk masyarakat. Pilot projeknya nanti di Bandung. Bisa saja ke depan ada di Kota Bekasi,” pungkasnya.
Sekadar informasi Bincang Santai Rukun Jurnalis Bekasi juga menghadirkan narasumber lain, seperti Kepala Dinas Perkimtan Kota Bekasi, Dadang Ginanjar, Ketua Panitia Khusus 24 DPRD Kota Bekasi, Komarudin dan Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Daryanto.(bams)