Infobekasi.co.id – Tergugah dengan usaha siswa SMP yang menjadi pekerja steam motor agar bisa sekolah online. Seorang istri pejabat dari Kementerian Agama memberi bantuan pembelian kuota untuk Muhammad Faturrahman selama setahun.
“Ini sengaja diberikan setelah dia viral di media sosial dan banyak mendapat komentar dari netizen,” ujar Nur Fajri, Penyuluh Agama Islam pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tambun Selatan, yang menjadi utusan Hj Asnawati dari Kemenag Pusat.
Menurutnya, apa yang dilakukan Fatur, sapaan Muhammad Faturrahman sudah selayaknya mendapat apresiasi dengan cara membantu, “Masih banyak siswa yang juga sama seperti Fatur, namun tidak kelihatan dan sebaiknya warga di sekitar dapat membantu,” ujar Nur Fajri yang mengaku diberitahu setelah kegiatan bocah SMP ini viral pada awal September lalu.
Muhammad Faturrahman (14) siswa SMP ini harus banting tulang untuk mendapatkan kuota tanpa harus membebani kedua orangtuanya, “Mau minta orang tua kasihan, mereka aja susah untuk beli kuota internet adek,” kata bocah yang sekolah di SMP swasta di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan ini.
Kedua orang tuanya tidak cukup memiliki uang untuk beli kuota internet. Sang ayah hanya bekerja sebagai tukang jahit yang membuka usahanya di rumah, sedangkan ibunya yang dulu jualan gorengan di sekolah, kini hanya sebagai pembuat kantong pembungkus dari kertas bekas.
Sang adik yang kini kelas tiga SD juga harus banyak menerima tugas dari sekolah melalui WhatsApp, belum lagi kalau ada tugas membuat laporan pakai aplikasi vidio, jelas banyak menyedot pulsa. “Seminggu harus beli kuota Rp 25 ribu, padahal kalau sekolah nggak sampai segitu,” tandas Fatur.
Karenanya selepas sekolah online, sekitar pukul 09:00 dia pun sudah berada di steam motor-mobil, “Lumayan, sejak ikut nyuci motor, kuota internet bisa beli sendiri,” ujarnya.
Reporter: Saban