Infobekasi.co.id – Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Workshop Kopi bagi semua kalangan, mulai para penikmat hingga pelaku industri kopi itu sendiri. Kegiatan yang akan berlangsung dua sesi, selama empat hari ini, dibuka pada Sabtu, 17 Oktober, bekerja sama dengan Kedai Tetirah, Pasar Sinpasa, Sumarecon Bekasi.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan dukungannya pada pertumbuhan dunia kopi, dimana dunia kopi di tanah air yang semakin semarak dan bergeliat belakangan ini.
Pada kegiatan yang berlangsung secara Daring tersebut, Ketua Panitia, Yeri Nurita menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan tersebut bertujuan memberikan keterampilan bagi siapa pun yang berminat membuka usaha kedai kopi.
“Kegiatan Literasi kopi bagi para penggemar dan wirausahawan pernah diselenggarakan pada tahun 2019 dan mendapatkan perhatian yang baik. Dengan melihat antusiasme peserta cukup tinggi, maka pada tahun 2020 ini, menindaklanjuti hasil dari kegiatan tersebut, dilaksanakan kembali workshop literasi kopi yang dikemas bagi level pemula untuk memulai usaha di bidang kedai kopi,” kata Yeri, ketika membuka Webinar.
Selain itu, Yeri menambahkan, kopi di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Sejak masyarakat Indonesia mengenal kopi pada tahun 1696, ketika orang Belanda datang ke tanah air dan mulai menanam kopi asal Malabar, India, hingga kini, kopi tak lagi sebagai minuman buat orang Indonesia, namun seiring pertumbuhannya muncul budaya minum kopi yang terus berkembang dan melanda anak-anak muda.
”Sekarang bukan cuma orang tua saja yang minum kopi, tapi anak-anak muda juga senang minum kopi dan hang out di kedai-kedai kopi yang terus tumbuh,” kata Yeri.
Peserta Webinar Workshop Kopi ini, menurut Yeri berasal dari berbagai kalangan. Namun, untuk efektifitas kegiatan, maka peserta hanya dibatasi untuk 30 orang hasil seleksi yang cukup ketat.
“Untuk para peserta yang telah terpilih diwajibkan mengikuti semua sesi dan diharapkan komitmen dan partisipasi aktifnya. Gali ilmu, wawasan dan pengetahuan dari para pakar dan mentor sehingga setelah kelas ini dapat diaplikasikan secara maksimal,” ungkapya.
Sebagai pembicara utama, Jonathan Yustisio, barista kedai kopi D’Mari yang juga pemilik rumah sangrai GIBS Coffee Roaster membagi pengetahuan juga pengalamannya selama menggeluti dunia kopi. Menurut Jonathan, siapa pun memiliki peluang jika berencana membuka usaha kedai kopi.
“Karena kopi sudah menjadi gaya hidup. Maka peluang bisnis pasti terbuka lebar. Tinggal bagaimana ketekunan dan tentunya perlu sentuhan lain biar usaha kopi kita bangun bisa berkembang dan bertahan,” papar pria yang kerap mengisi acara-acara diskusi kopi hingga penjurian lomba penyeduhan kopi ini.
Tak hanya Jonathan, dalam workshop ini, pengusaha kedai kopi Tetirah, David Nugroho, yang juga sekaligus penyuplai kopi lewat Tetirahsupplies.co ikut berbagi pengetahuannya tentang liku-liku berbisinis di dunia kopi dan bagaimana bertahan di masa pandemi covid-19. Pengalaman David digenapi dengan tampilnya barista Kedai Tetirah, Achmad Galvan Juliarto.

Kegiatan ini akan berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama, yaitu teori, diselenggarakan pada 17-18 Oktober melalui Daring. Sementara sesi kedua, peserta akan dilibatkan dalam praktek pada tanggal 24-25 Oktober, di Kedai Tetirah, Pasar Sinpasa, Sumarecon Bekasi. (fiz)