Cerita dari Pasar Baru Bekasi dan PKL Tutup Jalan Juanda

Infobekasi– Jalan Ir Juanda yang mengarah Pasar Baru Bekasi, setiap malam hingga siang tertutup bagi kendaraan bermotor. Sepanjang 200 meter dimanfaatkan pedagang kaki lima yang menjual sayuran dan lauk-pauk.

“Tutup mulai pukul 22:00 hingga 08:00 kalau dipaksakan malah nanti diteriakin pedagang,” ujar Muklis, pengemudi Bajaj yang biasa mangkal di depan Ramayana. Menurut dia tidak ada yang berani mengusik keberadaan pedagang.

“Apalagi sekarang walikota tidak ada, jadi mereka bebas,” lanjut Muklis, sambil mengatakan setelah pedagang sayur pergi, berganti dengan pedagang pakaian. “Sebulan cukup untuk dagang pakaian di sini,” kata Samsul, 36, pedagang yang biasa menjual pakaian anak-anak.

Menururt catatan ribuan orang mencari makan di Pasar Baru Bekasi. Mereka bukan saja pedagang dan pembeli, tetapi warga sekitar yang menjasakan tenaganya untuk angkut barang, juga mereka yang mencari makan lewat organisasi massanya.

Bisa diibaratkan sejengkal lahan di sekitar Pasar Baru Bekasi, ladang uang, minimal sehari dapat menghasilkan uang berkisar Rp 50 ribu, untuk ukuran 2 x 2 meter persegi, entah itu lahan milik parkir maupun teras ruko dan bahkan sisi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) malah jalan raya milik Negara.

Pasar Baru Bekasi merupakan salah satu pasar rakyat yang tetap bertahan meski menghadapi persaingan dari sejumlah pasar swalayan maupun retail yang ada di beberapa mal di seputaran kota Bekasi.

Pasar Baru Bekasi terdiri dari beberapa lantai dan blok. Bagian depan diisi oleh pedagang kue dan pakaian sementara bagian dalam diisi oleh toko yang menjual barang kelontong.

Pedagang daging, ayam, sayur mayur, buah dan lauk-pauk lainnya menempati bagian belakang yang bisa ditembus melalui jalan dibelakang Ramayana Bekasi maupun melalui jalan di depan terminal Bekasi.

Reporter: Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini