infobekasi.co.id – Memasuki toko benda-benda antik milik Iwan Setiawan alias Iwan Bonick alias Ibon di jalan KH. Agus Salim, Kampung Teluk Angsan, kita terbawa suasana pada era zaman dulu.
Dari banyaknya barang antik, ada beberapa sepeda ontel lawas keluaran eropa tergeletak di sembarang tempat. Ada juga ,benda-benda unik dari berbagai daerah.
Radio tua, jam dinding kuno, buku-buku terbitan lama yang sudah jarang beredar. Ornamen lampu petromak, lampu pelita, serta gitar betot tua yang tersender di atas meja.
Dari sekian banyaknya koleksi barang antik milik Iwan ini ada satu koleksi dianggap penting memiliki nilai sejarah bangsa Indonesia yakni gambar patung burung garuda.
Ibon mengumpulkan ratusan barang antik tersebut diruang depan rumahnya. Barang antik tersebut sangat banyak di antaranya, radio kayu jadul, ukiran patung garuda, buku-buku karangan dulu, ornamen-ornamen lampu petromax, jam-jam dinding kuno, sepeda ontel, koin-koin VOC, serta gitar bentor tua tersandar di dinding.
Tak hanya sekedar mengoleksi barang-barang antik saja, salah satu barang antik tertua miliknya bahkan dipinjam, untuk dikaji di acara seminar kebudayaan.
“Waktu itu peta Kota Bekasi jadul, dipinjam sama orang-orang pendidikan untuk dikaji,” ujarnya saat dijumpai di toko barang antiknya, Jalan KH.Agus Salim, Kp. Teluk Angsan, Kota Bekasi.
Selain sebagai hobi, Ia juga menjadikan koleksi barang antik miliknya sebagai ladang bisnis untuk menghasilkan pundi-pundi cuan.
Walau dijadikan koleksi barang antik miliknya sebagai ladang bisnis. Keluarga Ibon banyak yang tak percaya. Sebab, keluarganya belum memahami betul tentang bisnis barang antik ini.
Pria campuran Bekasi dan Solo ini, perlahan-lahan meyakini keluarganya untuk percaya dengan apa yang Iwan tekuni sekarang.
Bukan hanya menjual barang-barang antik miliknya, tapi dirinya membuka jasa pinjam barang terbilang kuno. Barang yang dipinjam, biasanya dipakai untuk jasa foto prewedding, pameran, bahkan untuk penunjang dunia perfilman.
“Saya buat jasa pinjam ini dikarenakan masyarakat hanya ingin mengunakannya, tapi tidak ingin memilikinya” kata pria jangkung kurus ini.
Dari hasil kerja keras, hasil jual beli barang-barang antiknya, kini Iwan sudah dipercaya oleh keluarganya. Bahwa hobinya itu menghasilkan uang.Ibon punya mimpi, ingin membuat tempat barang antiknya lebih besar dan terawat. Bahkan, dirinya ingin sekali mengenalkan barang-barang antik kepada anak-anak milenial.
Sebab, menurutnya para pemuda sekarang sebagian tidak tahu sejarah negerinya sendiri (Indonesia). Semoga cita-cita Ibon tercapai dan menebar manfaat untuk sesama.
(Dede Rosyadi/Deros)