Sejarah: Kesultanan Banten Kuasai Bekasi Selama 8 Tahun

Infobekasi.co.id – Pada tahun 1624 terjadi perselisihan di dalam Kerajaan Sumedanglarang sepeninggalan Rangga Gempol I. Kusumahdinata yang mestinya menerima tahta memimpin kerajaan merasa tersisihkan setelah Sultan Agung (Mataram) menunjuk Rangga Gede sebagai raja.

Kusumahdinata lalu meminta bantuan kepada Kesultanan Banten dengan iming-iming seluruh kekusaan Sumedanglarang diserahkan ke Banten. Tawaran ini menarik, menyusul Banten dan Mataram sedang bersaing politik maupun ekonomi.

Sejak itu lah, banyak tentara Banten dikirim ke Karawang, terutama di sepanjang Sungai Citarum di bawah pimpinan Pangeran Pager Agung. Kepentingan penyerbuan tak hanya untuk Rangga Gempol II (Kusumahdinata) tapi juga untuk merebut Pelabuhan Jayakarta dari VOC.

Tentara Sumedanglarang tak bisa menghalai tentara Banten, karena sebagian besar tentara sedang menaklukkan Sampang, Madura berdasarkan perintah Sultan Agung. Rangga gede pun melarikan diri. Bekasi-Karawang dikuasai Banten.

Sultan Agung pun marah lalu menunjuk Wangsanata atau Dipati Ukur (Bupati Bandung) . Pada 1628, Mataram menyebu Batavia, tapi kalah. Banyak tentara tidak pulang, melainkan menetap di Bekasi, tak heran jika di Bekasi sejak dulu ada orang etnis Jawa. Serangan kedua pada 1629 pun sama. Tentara Mataram tak bisa menaklukkan Batavia.

Pada 1632, Mataram kembali menyiapkan strategi untuk mengalahkan Batavia. Sultan Agung mengirimkan pasukan ke Karawang dan Bekasi. Langkah pertama adalah menguasai Bekasi dan Karawang dari pendudukan Banten. Ini berhasil. Pusat-pusat tentara ada di Karawang, Cipamingkis sampai ke Cileungsi.

Belum sempat menaklukkan Batavia, Mataram runtuh setelah Sultan Agung wafat pada 1645. Mataram menjadi lemah akibat gangguan stabilitas dari dalam istana maupun rakyat.

Sumber: Buku Sejarah Bekasi karya Endra Kusnawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini