infobekasi.co.id – Liburan anak sekolah tidak musti mahal. Banyak permainan tradisional warisan turun temurun, diantaranya main getok lele. Beda daerah, beda penyebutannya.
Ada yang menyebut gatrik di Jawa Barat, benthing di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Tak Tek di Bangka Belitung, Kayu Doi di NTT dan lain sebagainya.
Di Bekasi dikenal main getok lele. Ada dua kelompok (tim) saat bermain. Alat yang dibutuhkan sebatang kayu bambu ukuran sedang dan bambu pendek (untuk anakan). Tidak lupa batu bata, untuk tatakan anakan bambu bakal digetok hingga melesat jauh beberapa meter.
Batang bambu yang terbang atau mental ini musti ditangkap oleh lawan main. Jika berhasil ditangkap, maka gantian posisi menggetok bambu tersebut, hingga lawan gagal menangkap.
Jika sial, batang bambu yang mental itu kena muka, jidat atau kepala lawan. Itu sudah risiko pemain getok lele. Bocah dulu tidak manja alias cengeng, tetap lanjut meski jidat kena kayu bambu getok lele.
Anak kayu atau batang bambu itu terus digetok hingga jauh. Jika getokan itu kurang dari sejengkal tangan, maka selesailah tim mengggetok kayu tersebut alias tidak dilanjutkan.
Tim yang kalah wajib menggendong tim yang menang. Gendongan itu sesuai dengan jarak getokan batang bambu tadi. Ada yang hingga ratusan meter jauhnya. Maklum saat itu Bekasi masih luas tanahnya.
Ada pesan moral dalam bermain getok lele. Pertama, melatih kekompakan (team work). Kedua, melatih kecermatan, dan ketangkasan dalam menangkap batang bambu getok lele. Ketiga, melatih rasa tanggung jawab saat kalah bermain dengan menggendong lawan yang menang. Dan keempat, melatih mental agar tidak cengeng alias manja.
Jika diulas lebih jauh, masih banyak permainan di kampung (permainan tradisional) yang kini berangsur punah dan terlupakan. Faktor lahan sempit dan munculnya permainan serba modern, permaian warisan leluhur terlupakan.
(Dede Rosyadi)