Infobekasi.co.id- Para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 ricuh saat pengambilan honor di kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
“Antrean satu pintu dengan dua cabang (antrean), ada pembagian penarikan tunai dan non tunai, saya narik, lalu ada orang tiba-tiba bawa KTP ke petugas pendaftaran. Nah, orang yang udah antri duluan kesal, kenapa nih orang langsung nyerobot, cuma terjadi adu mulut aja,” beber Fadul saat dihubungi infobekasi, Sabtu (17/2/2024).
Ia menyayangkan anggota KPPS tersebut yang menyerobot tidak tertib untuk antre gegara ingin mendapatkan honor lebih cepat tanpa menunggu antrean.
Padahal, dikatakan Fadul, pembagian honor yang dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB tersebut, sudah dipenuhi banyak anggota KPPS di depan halaman Kelurahan Kaliabang Tengah.
“Kita disini udah dari pagi, info yang kami terima dari jam 9 sampai 4 sore (pengambilan honor),” jelas Fadul yang mengambil honor dengan skema non tunai.
Lebih jauh Dia menjelaskan, pengambilan honor skema tunai hanya dapat menyerahkan KTP domisili ke petugas PPS tersebut.
Sedangkan skema non tunai yang sebelumnya mengakses data diri di Google Form Bank BRI, harus menyertakan kembali form secara online.
“Yang non tunai udah ngisi google form di bank penarikan, pas disini di depan malah disuruh ngisi form BRI untuk rekening baru. Nah, sebenarnya buat apa untuk rekening baru lagi, padahal kita udah punya, jadi lama-lamain aja,” keluh Fadul.
Adapun honor yang diterima anggota KPPS senilai Rp 1,1 Juta sedangkan untuk Ketua KPPS senilai 1,2 juta.
Hingga saat ini puluhan kelompok KPPS masih terlantar di halaman Kelurahan Kaliabang menunggu pembagian honor.
Reporter: Fahmi
Editor: Deros