Dibalik Bisnis Rumah Kontrakan, Ini Kata Juragan Kontrakan Tambun

infobekasi.co.id – Bisnis usaha rumah kontrakan tidak selamanya nikmat dirasakan. Bagi sebagian orang membayangkan, punya usaha rumah kontrakan hidup sudah bahagia. Apalagi kontrakannya 100 pintu.

Penghasilan cuan (uang) datang dengan sendirinya, tanpa kudu lelah bekerja memeras keringat kepanasan terik matahari, apalagi kehujanan.

Image orang, juragan kontrakan kerjaannya cuma duduk, kipas-kipas sembari duduk menikmati secangkir kopi, akhir bulan tinggal menerima setoran yang ngontrak rumah.

Namun, dibalik itu semua ada risiko yang ditanggung sang juragan kontrakan. semisal ada pengontrak yang diam-diam kabur saat jatuh tempo bayar, saluran WC mampet, genteng bocor, gagang pintu dan jendela rusak, hingga kadang dipanggil RT RW.

Hal itu dialami salah satu juragan kontrakan di Bekasi, yakni Haji Saban. Ia menceritakan suka duka menjalankan bisnis rumah kontrakan yang berlokasi di Tambun, Bekasi.

“Tiga kali saya dipanggil Pak RT. Pertama, ada penghuni (kontrakan) diserbu Depkolektor. Kedua, ada penghuni bawa istri orang, dan ketiga ada dua perempuan berantem rebutan satu laki,” ucap Haji Saban dalam unggahan statusnya di media sosial, Selasa (4/2/25).

Ia mengibaratkan, pemilik kontrakan hanya menyediakan rumah yang dikontrak sesuai perjanjian lamanya sang penghuni tersebut. Kesepakatan harga dan lamanya masa kontrak.

Terkait, ada penghuni yang ‘nakal’ menempati kontrakan tersebut. Hal itu diluar kendali sang juragan kontrakan. Kadang pemilik kontrakan punya keterbatasan mengontrol penghuninya 24 jam.

“Padahal, saya sama aja (istilahnya) seperti tukang golok. Produknya mau dipakai yang baik atau buruk, meski saat mengontrak mereka bilang (ditempati) untuk yang baik-baik,” beber Haji Saban.

Editor : Deros Rosyadi

#Infobekasi #Kontrakan #Bisniskontrakan #Juragankontrakan #rumahkontrakan #Bekasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini