infobekasi.co.id – Ramadan tahun ini sudah memasuki hari ke -17. Itu artinya kita telah tiba pada waktu diturunkannya Al Qur’an. Setiap tahun kita memperingatinya. Lalu apa hikmah yang dapat kita ambil dari Nuzulul Qur’an?.
Kita semua mengetahui bahwa Ramadan juga disebut dengan syahrul Quran.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”, (QS. Al-Baqarah:185).
Setelah mengetahui ini, kita perlu memahami pula apa dan bagaimana kewajiban kita terhadap Al Qur’an.
1. Mengimani Al Qur’an
Meyakini bahwa Al Qur’an adalah firman Allah SWT. Bukan karya Nabi Muhammad SAW. Bukan makhluk. Al Qur’an adalah Kitab Allah SWT. Sebagaimana ayat di atas, Al Qur’an diturunkan untuk menjadi petunjuk bagi kita. Tanpa mengimaninya, manusia tidak mungkin menjadikannya sebagai pegangan hidup.
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
“Dan mereka beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat” (QS. Al Baqarah: 4)
2. Membaca Al Qur’an (Tilawah)
Membaca Al Qur’an bernilai pahala. Para sahabat biasa mengkhatamkan Al Qur’an sekali dalam sebulan. Dan banyak yang khatam lebih cepat dari itu. Membaca Al Qur’an sendiri merupakan perintahNya:
وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا
“Dan bacalah Al Qur’an dengan perlahan-lahan” (QS. Al Muzammil: 4)
3. Mentadabburi Al Qur’an
Yakni merenungkan dan memahami Al Qur’an, sehingga kita mengetahui maksudnya dan mengambil pelajaran serta petunjuk dari Al Qur’an.
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
4. Menghafalkan Al Qur’an
Sudah berapa banyak hafalan kita?
Al Qur’an adalah ayat yang kita baca saat sholat. Karena itu, Al Qur’an harus kita hafal sesuai kemampuan. Yang ideal adalah menghafalkan Al Quran seluruhnya, lengkap 30 juz.
Kedudukan para penghuni surga nanti akan berbanding dengan hafalan Al Qur’an-nya. Semakin banyak ia hafal Al Qur’an, semakin tinggi kedudukannya di surga.
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat): bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud)
5. Mengamalkan Al Qur’an
Yang kelima adalah mengamalkan Al Qur’an. Apa yang diperintah Al Qur’an kita lakukan, apa yang dilarang Al Qur’an kita tinggalkan. Kita wajib menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk hidup.
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 2)
6. Mendakwahkan dan mengajarkannya
Kewajiban kita berikutnya adalah mendakwahkan dan mengajarkan Al Qur’an. Mengajarkannya menjadikan kita manusia terbaik dalam pandangan Allah SWT.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)
7. Memperjuangkan dan membelanya
Kita juga berkewajiban memperjuangkan dan membela Al Qur’an. Memperjuangkan agar nilai-nilai Al Qur’an tegak dalam kehidupan dan membela jika Al Qur’an dihina atau dinistakan.
Pada hakikatnya, Allah memang tidak membutuhkan pembelaan kita. Namun dengan membela Al Qur’an, Allah akan membela dan menolong kita sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad: 7)
8. Menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat
Tak cukup hanya mengamalkan Al Qur’an secara pribadi, kita perlu berupaya menerapkan Al Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebab Al Qur’an adalah petunjuk hidup dan Allah SWTmenghendaki kita menerapkan Islam secara kaffah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).
Mari kita jadikan Nuzulul Qur’an sebagai momentum untuk menjalankan kewajiban kita terhadap Al Qur’an. Sehingga akan terciptanya umat, bangsa dan negara yang penuh keberkahan dan dalam naungan ridho Allah SWT. Aamiin.
Ahmad Syaikhu
Ketua Dewan Pembina Islamic Center Kota Bekasi
#Infobekasi #Nuzuluquran #AhmadSyaikhu #Ramadan #IslamicCenterBekasi #ICB