Infobekasi.co.id – Peraturan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menetapkan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB menuai beragam reaksi dari siswa di Kota Bekasi. Meski sebagian mendukung, tak sedikit berharap ada solusi bagi pelajar tinggal jauh dari sekolah.
Aluby Azhar, siswa kelas 11 di SMAN 2 Kota Bekasi, termasuk yang mendukung kebijakan ini. Ia berpendapat, masuk sekolah lebih pagi bisa melatih kedisiplinan.
“Setuju aja, karena siswa jadi bisa bangun lebih pagi. Jam 06.30 itu lalu lintas juga belum padat-padatnya,” ujar Aluby, Kamis (5/6/2025).
Ia mengungkapkan bahwa sekolahnya sudah lebih dulu menerapkan kebijakan ini. Menurutnya, soal waktu hanyalah perkara kebiasaan.
“Kalau awal-awal memang terasa berat, tapi lama-lama terbiasa. Bangun pagi jadi rutinitas, bukan beban,” katanya.
Namun, Aluby juga menyadari bahwa tidak semua siswa berada dalam kondisi yang sama. Ia menilai perlu ada perlakuan khusus untuk siswa yang rumahnya jauh.
“Kalau bisa, sekolah punya data siapa saja yang rumahnya jauh. Jadi kalau mereka terlambat karena perjalanan, ada kompensasi. Jangan langsung dihukum, karena situasi tiap siswa beda-beda,” jelasnya.
Senada dengan Aluby, Dafa (16), siswa lainnya, juga setuju pada dasarnya, namun menyoroti tantangan bagi mereka yang tidak tinggal dekat sekolah.
“Kalau saya sih deket, enggak masalah. Tapi kasihan yang rumahnya jauh, pasti berat kalau harus berangkat lebih pagi lagi,” katanya.
Meski begitu, Dafa melihat sisi positif dari kebijakan ini. Menurutnya, siswa jadi lebih disiplin dan belajar mengatur waktu tidur.
“Karena masuk lebih pagi, otomatis kita juga harus tidur lebih awal supaya enggak kesiangan,” ucapnya.
Kebijakan ini menjadi tantangan baru bagi dunia pendidikan di Jawa Barat. Selain soal disiplin, juga soal empati, khususnya terhadap siswa yang menghadapi hambatan jarak dan waktu.
Reporter : Fahmi
Editor : Deros
