Bekasi Diatas Segelas Kopi

mengapa-anda-tidak-boleh-berhenti-minum-kopi1-300x150

Menyeduh kopi dalam gelasku seolah mewakilkan Kota Bekasi. Ada warna hitam disana dan ada pula rasa manis yang di rasa.

Silahkan orang mengidentikkan Kota Bekasi seperti warna kopi yang hitam. Hitamnya Kota Bekasi pasti identik dengan kemacetan, kotor, panas serta tatanan birokrasi yang berbelit. Tetapi asal bisa menyeduhnya, kopi hitam bisa jadi rasa yang nikmat dan bikin orang ketagihan.

Kota Bekasi sekarang seperti pepatah jawa “alon-alon waton kelakon,” lambat laun dan pasti menggeliat membangun diri.

Gedung-gedung tinggi seolah mewakili pembuktian diri bahwa Kota Bekasi siap menjulang tinggi meraih mimpi menjadi kota yang maju, sejahtera dan ihsan.

Bekasi tak perlu lagi berkecil hati dan harus tetap melaju ke depan. Potensi unggul harus jeli diamati, dirangkul dan beri peluang mengekpresikan diri. Dan yang paling utama adalah Kota Bekasi harus ditangani serta di kendalikan orang yang tepat, bersih, tegas dan merakyat. Tentunya pimpinan yang faham betul masalah agama.

Dengan dasar agama yang kuat, kebijakan maupun kepemimpinanya pasti dalam tatanan yang tepat. Sebab di dalam agama jelas ada sekat antara hitam dan putih. Apalagi Kota Bekasi kental dengan nuansa agamisnya. Dengan hatapan Kota Bekasi benar-benar menjadi Kota Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan. (Ihwan Solo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini