BEKASI BARAT – Mungkin sebagian orang tidak mengetahui tentang ikan hias Discus. Ikan hias yang berasal dari negara Brazil, tepatnya berada di sungai Amozon ini, dibudidaya oleh sejumlah warga di Jalan Wijaya 2 Gang Haji Alam III Rt 06/15 Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat. Uniknya, mereka membudidayakan ikan hias tersebut di dalam kamar rumah mereka.
Seperti Nesin, warga Jakasampurna, dirinya sudah tiga tahun lebih membudidayan berbagai jenis ikan hias Discus, seperti jenis Marlboro, Blue Diamond dan jenis Turkis. Hanya dengan modal 10 juta, dirinya mampu membudidayakan ikan hias tersebut.
“Hampir sepuluh orang warga di sini berprofesi sebagai petani budidaya ikan hias Discus.” kata Nesin. Kenapa harus di dalam kamar? Menurutnya, ikan hias seperti ini tidak kuat dengan cuaca yang dingin dan terbuka. “Kalo dingin ikan hias itu bisa sakit dan mati. Selain cuaca, kadar PH dalam airnya juga harus dijaga, agar tetap normal.” kata bapak dengan dua anak ini.
Dari budidaya ikan hias Discus, dirinya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya. “Ikan bisa dijual, yang usianya tiga bulan / atau masih anak seharga Rp 15.000 hingga Rp 20.000. Tetapi, jika ikan tersebut udah jadi atau berwarna dan keluar corak di badannya bisa ratusan ribu rupiah.”
Selain Nesin, petani budidaya ikan hias Discus lainnya bernama Rudi. Rudi bahkan lebih senior dari Nesin. Dirinya pernah mengikuti sejumlah kontes ikan hias Discus jenis Turkies. “Pernah menang juara dua pada kontes di Mangga dua bang. Jenis Turkies.” Katanya.
Rudi juga menambahkan, untuk mengikuti kontes, ikan hias Discus ini harus benar-benar dirawat dengan baik, dan yang penting makannya sehari-hari. Biasanya ikan hias ini diberi makan “burger”, makanan olahannya. Makanan “burger” terdiri dari jantung sapi, udang, ikan tuna, asas santin, dan spirulina yang di blender hingga halus.
Untuk pemasaran ikan hias yang memiliki nama latin Symphysodon Discus ini biasanya dari mulut ke mulut, dan media online. “Biasanya ada yang datang ke sini, atau kita dihubungi melalui online yang kita share ke media sosial,” kata Rudi.
Di rumah Rudi sendiri, ia memiliki sepuluh jenis ikan Discus, seperti Kobal, Alesion, Blue Diamond, Turkis, Marlboro, Red Melon, Peugeun, Leopart Snas Skin (LSS), Snaskin dan lainnya. Untuk mengikuti kontes sendiri, ikan hias ini dinilai dari bentuknya yang seperti piringan CD, mata, dan corak pada tubuhnya.
Namun sayangnya, usaha budidaya ikan hias Discus ini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Bekasi. Padahal, usaha ikan hias tersebut sangat menjanjikan dan bisa mendapatkan market yang bagus. (Tio)