Indonesia sedang berduka. Pasalnya Kabupaten Garut sedang dilanda bencana banjir bandang. Seperti yang dilansir dari kompas.com, Posko Tanggap Darurat Banjir Bandang Kabupaten Garut mencatat, hingga kini korban banjir bandang yang dinyatakan meninggal mencapai enam belas orang.
Mereka adalah Nawawi (65), Iis (35), Irsyad Dwi Maulana (8), Rezal (8 bulan), Oom (70), Ahmad Solihin (4), Siti (4), Ny X, Ny Santi (38), Ny x (70), Ny Repina (7), Jana (35), serta tiga orang lainnya yang belum diketahui identitasnya.
“Tiga orang ini, dua orang laki-laki berusia 35 dan 40 tahun, serta anak laki-laki berusia 5 tahun,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya, Rabu (21/09).
Sutopo menjelaskan, upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Karena sampai sekarang masih ada delapan orang yang dinyatakan hilang.
Banjir bandang menerjang tujuh kecamatan di Garut, yaitu Kecamatan Bayongbong, Garut Kota, Banyu Resmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan dan Samarang, Kabupaten Garut, pada Selasa (20/09), sejak pukul 22.00 WIB.
Tim SAR Gabungan dari Basarnas, BNPB, BPBD Kabupaten Garut, BPBD Provinsi Jawa Barat, TNI, Polri, Dinas PU, Tagana, SenkomPolri, NGO, dan relawan melakukan evakuasi korban. Posko darurat, dapur umum, dan posko kesehatan telah didirikan. Dampak kerusakan rumah dan bangunan masih dalam pendataan.
“Banyak rumah rusak akibat terkena dampak longsor dan material banjir bandang,” ucapnya. (Adm)