Tempat Makan Bersejarah di Kota Bekasi, Stadion Cafe Ajah

MEDANSATRIA – Siapa sangka, Kota Bekasi punya satu tempat makan bersejarah yang telah berdiri bahkan sebelum Kota Bekasi terbentuk. Ya, sejak 1985, sebelum terjadi pengembangan wilayah, Stadion Cafe Ajah sudah menjadi saksi bisu atas pesatnya pembangunan di Kota Bekasi.

Kepada infobekasi.co.id, pemilik Stadion Cafe Ajah menuturkan bahwa kafe ini awalnya merupakan sebuah rumah makan padang ‘Stadion’ yang sudah sangat akrab dan dikenal luas oleh masyarakat Bekasi.

“Resto ini awalnya rumah makan padang milik orangtua dari 1985. Dulu di daerah ini, semua masih tanah kosong, belum ada kantor Pemda, mal, dan lainnya,” ujar Dina, Sabtu (07/01).

Seiring berjalannya waktu dan pengembangan wilayah, lanjut dia, maka Kota Bekasi mulai membangun jalan besar, kantor Pemda, dan mulai banyak investasi di wilayah Bekasi Selatan tersebut.

“Lama-lama mulai deh banyak developer dan pengembang yang berinvestasi di sini. Tentu ini berimbas pada RM Stadion dan tak dapat dipungkiri bahwa resto kami juga terbawa, bisa dibilang ikut menjadi ikon Kota Bekasi,” kata dia.

Banyaknya mal dan pengembang tersebut berimbas pada penjualan RM Padang Stadion Ajah. Meski semakin banyak diketahui orang, namun persaingan bisnis yang ada semakin membuat RM Stadion ini mulai turun dari masa kejayaannya.

“Apalagi menjelang bapak meninggal di 2011. Banyak mal, dan rumah makan sejenis. Itu membuat kami dimasa transisi menjadi drop, ditambah lagi tren saat itu dimana orang pada bosen santen. Bahkan di 2015 kami sempat koleps,” ucapnya.

Lanjut Dina, di akhir 2015 akhirnya dirinya bersama kakaknya berunding untuk langkah apa yang harus diambil untuk restoran peninggalan orangtua mereka ini. Yakin masih bisa dipertahankan, maka Rumah Makan Stadion di rebranding menjadi sebuah kafe dengan nama sama.

“Sebetulnya tanah ini sudah banyak diincar oleh beberapa pengembang untuk dibeli. Namun, karena kami masih yakin dengan potensinya, apalagi lokasinya di jalan utama. Maka kami mencoba untuk menyulap saja resto ini menjadi kafe. Tak disangka, respon dari masyarakat baik sekali,” tutur dia.

Dengan tidak menghilangkan ciri khas rumah makan padang, Dina bersama keluarga membuat sebuah kafe yang kekinian namun tetap disatukan dengan menu masakan khas Padang.

“Kami pikir jangan dijuallah ini peninggalan ortu. Akhirnya melihat sekarang lagi happening tempat nongkrong, maka kami bikin yang beda namun nama Stadion jangan sampai diilangin. Kami sulap jadi bentuk kafe. Itu mulainya saat tahun baru 2016 lalu,” ujar Dina.

Dina mengatakan, di awal rebranding memang dirinya agak kesulitan melakukan penyesuaian yang dipandang aneh oleh masyarakat. Menyatukan menu tradisional dengan kekinian menjadi tantangan utamanya saat itu.

“Alhamdulillah setelah harus fight. Awalnya para pelanggan lama agak kaget. Tapi dengan banyaknya perubahan-perubahan ini, tempat makan yang awalnya dipandang kuno, setelah kami lakukan perubahan ternyata dampaknya luar biasa. Mostly pada bilang bagus jadi lebih lega. Bahkan ada respon dari komunitas-komunitas juga. Mulai dari komunitas bola, komunitas anak muda, sampai komunitas musik minang yang kini rutin tampil di Cafe Stadion Ajah setiap Kamis malam,” ucap dia.

Bahkan saat ini, lebih dari lima puluh menu dapat disajikan oleh Cafe Stadion Ajah yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 1 Harapan Mulya, Medansatria ini. Mulai dari masakan padang, roti bakar, aneka kopi, milkshake, dan lainnya hanya dengan harga mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu rupiah saja. (Sel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini