Infobekasi.co.id – Fotografer profesional asal Bekasi, Faizal Ahmad menunjukkan karyanya dalam sebuah pameran foto di di Museum Seni Rupa dan Keramik Kota Tua Jakarta selama tujuh hari (5-12 September 2019). Pameran terbarunya dibalut dalam pertunjukan Ratu Shima.
Faizal menggeluti bidang fotografi Culture Stage Peforming Arts sejak akhir 2013. Tergerak untuk menekuni bidang fotografi tersebut karena minatnya dalam kesenian tradisi sangat besar, terutama pertunjukan wayang orang, wayang kulit, tari klasik, teater tradisi dan kontemporer.
Pengurus Asosiasi Fotografer Indonesia (APFI) Bekasi bidang dana dan usaha ini percaya bahwa fotografi apabila digarap secara serius memegang peranan penting dalam pelestarian budaya dan kesenian tradisi.
“Yakni sebagai media informasi seni pertunjukan, sarana promosi maupun sebagai pendokumentasian momen- momen penting pertunjukan,” kata Faizal dalam keterangannya pada Jumat (6/9).
Seiring perkembangan zaman, akses informasi saat ini menjadi lebih luas, mudah dan terbuka. Sosial media membuka seluas-luasnya akses informasi tersebut. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh fotografer untuk mengekspos suatu kelompok kesenian tradisi sebagai strategi branding.
“Indonesia kaya akan ragam budaya, tiap daerah dari Sabang sampai Merauke memiliki ciri khas masing-masing dalam budaya dan kesenian nya. Hal ini merupakan aset Negara yang harus dipertahankan dan dijaga kelestariannya,” ucapnya.
Dalam rangka menjaga kelestarian budaya dan seni tradisional daerah tersebut saat ini banyak bermunculan kelompok-kelompok kesenian antara lain kelompok tari, wayang orang, dan teater tradisi yang bergerak nyata pada grassrot berproses untuk menggelar pertunjukan demi pertunjukan kesenian.
“Namun terkadang dengan minimnya atau bahkan tidak adanya dana sponsorship membuat anggota kelompok harus rela berkorban merogoh kantong sendiri demi terselenggaranya pergelaran,” kata dia.
Bagaimanakah peran fotografi dalam proses perjuangan pelestarian kesenian tersebut?, menurut dia, saat ini masih banyak kelompok-kelompok kesenian yang membutuhkan dukungan dari fotografer. Karena itu, Faizal mengajak fotografer bergerak untuk mencari kantong-kantong kesenian terdekat, buka komunikasi, tawarkan kepada kelompok tersebut apa yang teman-teman fotografer bisa lakukan, jelaskan dan presentasikan perubahan apa yang bisa terjadi.
“Bergerak adalah kunci untuk melakukan perubahan, dan hal ini telah dilakukannya selama enam tahun kebelakang,” ujar dia.
Faisal sebagai fotografer official kesenian memiliki banyak pengalaman. Antara lain Padnecwara (Retno Maruti), Opera jawa (Garin Nugroho), Ki manteb Soedharson, Dedy Lutan Dance Company (DLDC), Ratu Shima, Artina Production (Istana Merdeka), Swargaloka, Surya Kirana, Sekar Budaya Nusantara, Bengkel Tari AyuBulan (Bulantrisna Djelantik), Nur Sekar Kinanti, The Ary Suta Center, dan Teater Tetas
Selain itu, juga ada pengalaman dalam bidang fotografi. Antara lain Business Development Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) Pengcab Bekasi, Official Presidential Photographer for Venezuela (KTT Asia Africa 2015), Official Photographer for Demian Aditya (illusionist), Official Photographer for DARR project (Erwin Gutawa & Gita Gutawa), Official Photographer for Endah laras, Ketua Canon Bekasi PhotoMarathon 2019, Juri pada lomba foto Kemsos Kreatif Kodim 0507/Bekasi 2019, dan Juri pada lomba foto Kemsos Kreatif Kodim 0501/Jakarta Pusat 2019. (fiz)