infobekasi.co.id – Tak kenal maka tak sayang. Begitu peribahasa yang sering kita dengar. Mungkin, ada warga yang tinggal di Bekasi belum tahu, kalau Bekasi punya kebudayaan sejak dari zaman orang-orang tua terdahulu.
Tradisi ini ada yang masih ditemui dan dilestarikan, ada juga yang sudah langka, bahkan hilang tergerus budaya modern.
Berikut sebagian beberapa tradisi, kebudayaan yang ada di Bekasi zaman dahulu hingga saat ini yang dihimpun dari berbagai sumber:
1. Bekasi Punya Batik
Motif batik dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat Bekasi sehari-hari, bercorak Bambu Runcing, Ikan Gabus, Tanjidor,. Pakem Batik Bekasi tetap ada kepala (Isinya bisa bambu runcing).
Model kain batik ada yang lurus, agak bebas, dan longgar, mencerminkan jiwa orang Bekasi luwes alias mudah bergaul dengan siapa saja. Untuk warna batik, biasanya merah tanah, mencerminkan keadaan suatu tempat di Bekasi, ciri khas dari daerah Bekasi.
2. Kesenian Tari Topeng
Tarian Topeng salah satu kesenian dari Bekasi yang hingga kini masih eksis dan masih banyak penggemarnya. Topeng Bekasi ini pentas biasanya memeriahkan upacara hajatan, kawinan, sunatan di sebuah kampung.
3. Main Kesenian Ujungan
Bagi generasi era tahun 1950-1980-an. Ujungan merupakan kesenian ketangkasan bela diri menggunakan tongkat rotan. Kesenian ini diiringi dengan alat musik Samyong. Sejenis Gambang berbahan kayu.
Kesenian Ujungan ini menampilkan pertarungan Jawara dari perguruan pencak silat dari antar kampung di Bekasi.
4. Tradisi Berebut Dandang
Tradisi ini atraksi silat diiringi berbalas pantun saat prosesi pernikahan adat Betawi Bekasi. Sekarang orang mengenal palang pintu, acara menyambut rombongan tamu dari pengantin pria.
5. Sedekah Bumi (Selametan)
Di beberapa kampung Bekasi masih ada tradisi ini, seperti di Kampung Kranggan. Kalau di daerah pesisir laut, sedekah bumi adanya di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
6. Tradisi Gotong Rumah
Di kampung Jumalang, sekarang Ujung Harapan, Babelan, Bekasi. Dahulu sering ada orang ramai-ramai gotong rumah (memindahkan rumah).
Biasanya rumah yang digotong sudah dibeli, dipindahkan ke satu tempat dengan cara beramai-ramai menuju si pemilik rumah baru tersebut.
7. Munggahan
Tradisi munggahan masih terlihat di masyarakat Bekasi Utara. Biasanya menjelang H-1 bulan puasa (Ramadan), warga setempat membeli ikan bandeng di penjual ikan buat saudara, keluarga yang usianya lebih tua. Bisa juga aneka pangan lainnya, seperti sembako gula, kopi, beras dan kebutuhan dapur lainnya.
8. Nyorog
Sorogan biasa disebut Nyorog. Biasanya menjelang bulan idul fitri alias lebaran. Masyarakat Betawi Bekasi melakukan tradisi nyorog ke rumah saudara yang lebih tua atau orang yang dihormati, seperti Guru Ngaji.
Bisa juga ke rumah mertua, saudara sekampung dibawain aneka hidangan, ikan bandeng, daging kerbau yang sudah matang, plus ketupat.
Saat ada hajatan kawinan juga, biasanya di bulan Syawal orang Betawi Bekasi gelar hajatan, mereka suka Nyorog ke tetangga, bahkan hampir sekampung dibawain hidangan berupa kue dan lainnya.
9. Ngaduk Dodol
Tradisi ngaduk dodol atau bikin dodol masih ada di Bekasi. Salah satunya di Jumalang (Sekarang Ujung Harapan, Babelan). Masyarakat Jumalang masih bikin dodol saat menjelang lebaran Idul Fitri.
Selain menjaga tradisi, ngaduk dodol juga menjadi peluang usaha dadakan menghasilkan cuan. Lantaran banyak masyarakat yang pesan dodol di hari raya lebaran.
9. Tanjidor
Kesenian tanjidor sudah sangat jarang ditemui saat ini alias sudah langka. Alat musik tanjidor terdiri dari Piston (Cornet a Piston), trombon, tenor, klarinet, bas, dilengkapi dengan alat musik pukul membran (tambur atau genderang).
10. Lenong Betawi
Lenong Betawi pada zamannya sempat naik daun alias tenar. Seniman Betawi yang terkenal lawakan betawinya diantaranya ada Bokir, Bodong, Mpok Nori. Lenong Betawi Bekasi juga saat itu ada, tapi tidak setenar Bokir dan Mpok Nori.
Masih banyak lagi kebudayaan Bekasi yang belum diangkat. Tiap daerah punya Kearifan lokal yang musti dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman dan dilupakan.
(Dede Rosyadi)