infobekasi.co.id – Pagi hari saat libur, sebagian orang sarapan dengan kue sambil nyeruput kopi. Masyarakat Betawi juga punya kebiasaan, pagi-pagi ngopi di bale sambil menikmati kudapan khas tradisional Betawi, yakni kue cucur.
Kue cucur biasanya ditemui di pasar saat pagi hari menjelang sarapan. Kali ini ada warga Kaliabang Pengarengan, Bekasi, mencoba ‘menghidupkan’ jajanan tradisional tersebut.
“Alhamdulillah Baba (Umar) kembali jualan kue cucur. Yang mau ngeteh jangan lupa mampir depan rumah,” kata putra Mang Umar Al’atos, Idris Efendi, Sabtu (15/07/23).
Mang Umar, dulu memang sudah berjualan kue cucur di Pasar Blok ii. Namun, sempat terhenti, kini Ia kembali berjualan di depan rumahnya, Kampung Kaliabang Pengarengan, RT 02 RW 07.
Sekedar informasi, berdasarkan data wikipedia, kue cucur merupakan jajanan khas suku Betawi berasal dari wilayah barat pulau Jawa (kini merupakan bagian dari provinsi Jakarta, provinsi Banten, dan provinsi Jawa Barat).
Kue ini terbuat dari tepung beras dan gula jawa atau gula aren digoreng. Kue cucur memiliki bentuk yang cenderung tebal menggembung, seperti gunung di bagian tengah dan tipis di bagian pinggirannya.
Dalam suku Betawi, jajanan ini termasuk salah satu makanan adat yang kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat budaya Betawi.
Redaktur : D.Rosyadi