Infobekasi.co.id – Pasca bencana banjir setinggi tiga meter melanda komplek Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi. Di tempat pengungsian, tampak seorang wanita lansia sedang duduk di tumpukan matras sambil mengelus kaki seorang pria yang terbaring pulas.
“Ini suami saya, lagi tidur, saat ini kondisinya terkena stroke,” ucap Maisyaroh, wanita berusia 58 tahun itu kepada infobekasi, di tempat pengungaian, Rabu (5/3/25).
Maisyaroh bersama suaminya bernama Juanda termasuk dari ratusan warga komplek PGP Jatiasih korban banjir, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Katai Maisaroh, suaminya, mengalami stroke sudah empat bulan lamanya. Kondisi stroke, jalannya sedikit, tangan, mulutnya juga kena, ini baru bisa bicara sedikit-sedikit.
Pada Selasa sore lalu, Dia dan suaminya dievakuasi menggunakan perahu karet oleh petugas BNPB, akibat rumahnya terendam banjir.
Senin malam sebelum kejadian, Maisaroh mengatakan, di grup WhatsApp-nya sudah muncul informasi bahwa air mulai naik. Warga diminta waspada.
Jelang waktu sahur, pukul 03.30 WIB, air Kali Bekasi tiba-tiba datang dan mulai merendam komplek Pondok Gede Permai (PGP).
“Jam setengah empat subuh, puncaknya air naik,” kata Maisaroh.
Pasutri dengan dua orang anak itu, akhirnya bertahan hinggga sore hari, sebab, petugas dengan perahu karet itu masih berlalu lalang mengevakuasi warga lainnya yang juga terendam banjir.
“Baru jam 3 sore, soalnya banyak petugas lewat tapi banyak, penuh-penuh terus, banyak yang ingin dievakuasi,” keluhnya.
Tidak ada barang berharga yang Dia bawa, selain pakaian yang dikenakan di badan, serta menjaga suaminya yang terkena stroke.
“Cuma bawa pakaian yang saya pakai aja, soalnya rumah kerendem banjir,” tutur Maisyaroh.
Di tempat pengungsian, dirinya tidur bersama suaminya beralaskan matras dengan ukuran panjang satu meter berwarna orange bertuliskan BNPB. Ia tengah menunggu waktu untuk pulang, sebab Rabu pagi banjir mulai surut.
“Iya nunggu pulang sekarang, menunggu PLN listrik kita dinyalain. Kalau nyala kan kita bisa bersih-bersih lumpur,” tuturnya.
Meski berada di posko pengungsian, Dia tak terlalu khawatir, dapur umum yang tersedia di lokasi dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan ia bersama para warga lainnya.
“Tadi sahur saya makan ayam bakar, disini ada teh, kopi alhamdulillah tercukupi,” pungkasnya.
Kontributor: Yayan
Editor: Deros
#infobekasi #BanjirBekasi #Banjir #BekasiBanjir #PGP #BPBD